|
Ilustrasi partai politik. (doc.kumparan) |
Jelang Pemilu Serentak 2024, berbagai lembaga ramai merilis survei terkait capres-cawapres potensial hingga elektabilitas partai politik. Dari hasil sejumlah survei, sejumlah parpol seperti PPP, PAN, dan NasDem masih harus bekerja keras untuk lolos ke Senayan di 2024.
Ambang batas parlemen (parliamentary threshold) terakhir masih di angka 4 persen. Namun, elektabilitas ketiga parpol tersebut tidak mencapai angka tersebut.
Padahal, PPP dan NasDem tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’Ruf Amin, begitu pun PAN yang baru masuk ke jajaran koalisi tahun ini.
Lantas, seperti apa elektabilitas PPP, PAN, dan NasDem?
Indikator
|
Simulasi 18 nama Partai semi terbuka. Foto: Dok. Indikator |
Survei Indikator Politik yang dirilis awal Desember 2021 mengungkap PDIP masih menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi di November 2021.
NasDem, PPP, dan PAN meraih suara tak sampai 4 persen. Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menerangkan elektabilitas NasDem 3,7% dan PPP 2,7%.
Sementara PAN yang belum lama bergabung ke parpol koalisi Jokowi mengalami penurunan elektabilitas. Sebanyak 2,2% responden memilih PAN pada Juli lalu, sementara di November 2021 hanya 1,7%.
Charta Politika
Lembaga survei Charta Politika mengadakan survei terkait elektabilitas parpol menjelang Pemilu 2024 pada 29 November-6 Desember. Puncak elektabilitas juga diduduki PDIP yang meraih 24,9%.
Dalam survei ini, NasDem berhasil melewati ambang batas parlemen meski tak terlalu signifikan yakni 4,3%. Sementara elektabilitas PPP dan PAN di bawah 2%, yakni masing-masing mendapat 1,4% dan 1,8%.
Populi Center
Populi Center mengadakan Survei Nasional Penanganan COVID-19, Evaluasi Pelayanan Publik, dan Dinamika Politik pada 1-9 Desember 2021. Menurut survei ini, NasDem, PPP, dan PAN masuk ke deretan partai politik yang mendapat persentase suara di bawah 4%.
Adapun sejumlah partai seperti Partai Ummat, PKPI, dan Partai Berkarya mendapat 0 suara. Sementara posisi atas diisi oleh PDIP (20,5%), Gerindra (13,1%), Demokrat (9,6%), Golkar (8,3%), PKB (8,2%), dan PKS (7%).
Sedangkan NasDem, PPP, dan PAN masih berada di bawah 4 persen.
“NasDem (3,9 persen), PPP (2,8 persen), PAN (1,7 persen), Perindo (1,2 persen), PSI (0,7 persen), Gelora (0,3 persen), PBB (0,3 persen), Hanura (0,3 persen), dan Garuda (0,3 persen). Tidak ada responden yang memilih partai Ummat, PKPI, dan Berkarya pada survei kali ini. Sisa angka masuk kategori tidak tahu/tidak jawab,” jelas Peneliti Populi Center Nurul Fatin dalam pemaparan hasil survei, Senin (20/12).
Survei Kolaboratif Politika Research and Consulting (PRC) dan Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI)
|
Survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia. Foto: Dok. PRC-PPI |
Menurut survei kolaboratif PRC dan PPI yang digelar 12 November hingga 4 Desember 2021, PDIP tercatat menjadi parpol yang terbanyak dipilih masyarakat dalam Pemilu 2024 mendatang.
Posisi tersebut disusul dengan Gerindra dan Golkar yang masing-masing mendapatkan 13,3% dan 7,6% dukungan. Sementara PPP, PAN, dan NasDem bahkan tak sampai 3,5%.
“PDIP 19,2%, Gerindra 13,3%, Golkar 7,6%, PKB 6%, Demokrat 5,7%, PKS 5%, PPP 3,3%, NasDem, 3,1%, dan PAN 2%,” kata Direktur PPI Adi Prayitno dalam acara rilis survei nasional secara virtual, Senin (27/12).
SMRC
|
Survei Prospek Parpol dan Capres. Foto: SMRC |
Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional menunjukkan elektabilitas PPP, PAN, dan NasDem lagi-lagi tak sampai 3,5% di Desember 2021.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, menerangkan NasDem hanya mendapat dukungan publik sebesar 3,4% dan PPP 2,7%. Sedangkan PAN meraih 1,8%, turun dari hasil survei Maret 2020 yakni 2,3%.
“Ketiga partai ini tidak mengalami perubahan berarti dalam dua tahun terakhir. Pada survei Maret 2020, Nasdem didukung 3%. Sementara PPP dan PAN mendapatkan suara sekitar 2,4% dan 2,3% suara,” kata Sirojudin dalam paparan rilis survei, Selasa (28/12).(*)
Sumber: kumparan.com