Pemkab Kerinci Mulai Tangani Perbaikan Jalan yang Putus di Perbatasan Desa Pancuran Tiga

 

KERINCI – Pemkab Kerinci melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai menangani kerusakan jalan di jalan di perbatasan 4 Desa Tanjung Pauh Hilir tepatnya Desa Serumpun Pauh, Kecamatan Danau Kerinci Barat (DKB) yang sempat terputus akibat longsor. 

Langkah cepat ini dilakukan setelah adanya instruksi langsung dari Bupati Kerinci Monadi dan Wakil Bupati Murison usai melakukan peninjauan ke lokasi kejadian beberapa waktu yang lalu.

Bupati Kerinci Monadi menegaskan bahwa respons cepat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat. 

"Jalan ini adalah urat nadi perekonomian warga. Begitu menerima laporan, kami langsung turun ke lokasi untuk memastikan penanganannya berjalan cepat. Tidak boleh ada keterlambatan dalam menangani infrastruktur yang menyangkut kepentingan masyarakat," ujar Monadi, Kamis (06/03/25).

Baca Juga: Pastikan Bahan Pokok Stabil, Bupati dan Wabup Sidak di Pasar Hiang

Senada dengan itu, Wakil Bupati Kerinci Murison menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur yang telah diperbaiki. "Kami tidak hanya ingin jalan ini sekadar diperbaiki, tetapi juga memastikan perawatan dan pengawasan bersama agar ke depannya tidak mudah rusak lagi. Partisipasi warga dalam menjaga kondisi jalan juga sangat dibutuhkan," tambah Murison ketika mendampingi Monadi.

Terpisah, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Kerinci Maya Nofebvri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan alat berat untuk mempercepat proses perbaikan. "Kami bergerak cepat sesuai arahan Pak Bupati dan Pak Wabup. Setelah peninjauan kemarin, PUPR langsung tancap gas untuk menangani jalan yang terputus ini agar akses warga kembali normal," ujarnya, Kamis (06/03/25).

Maya juga menekankan bahwa perbaikan ini tidak hanya sebatas membuka akses, tetapi juga memperkuat struktur jalan agar lebih tahan terhadap potensi longsor di masa depan. "Kami ingin perbaikan ini benar-benar memberikan solusi jangka panjang. Oleh karena itu, kami juga akan melakukan penguatan pada titik-titik rawan longsor di sekitar jalan ini," tukasnya.(*)

Audiensi dengan Aktivis Tanco, PJ Bupati Tegaskan Jalan Koto Petai Mulus tahun 2024

Pj Bupati Kerinci Asraf saat bersama para aktivis Tanco terkait pembangunan jalan Koto Petai yang rusak Parah. (Asraf saat meninjau kondisi jalan bersama dinas PUPR-Foto Bawah). (mpc/ist)  

KERINCI - Pasca tidak dianggarkannya jalan yang rusak di desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, kabupaten Kerinci di APBD Murni tahun 2024, Persatuan Aktivis Tanah Cogok, melakukan audiensi dengan PJ Bupati Kerinci dan Dinas PUPR Kerinci pada Senin (22/07/2024) bertempat di kantor Bupati Bukit Tengah.

Pada audiensi tersebut, PJ Bupati Kerinci, Asraf, menyampaikan bahwa ucapan terima kasih kepada Persatuan Aktivis Tanah Cogok, yang ikut peduli terhadap jalan Koto Petai yang rusak tersebut.

"Setelah viral aksi penanaman pisang di jalan Koto Petai, saya langsung memerintahkan Dinas PUPR untuk menurunkan alat berat dan penimbunan jalan yang rusak,"jelasnya.

Baca Juga: Mantap! PJ Bupati Asraf Sebut Jalan Koto Petai Tahun ini Akan Diaspal

Dia menjelaskan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada Dinas PUPR kabupaten Kerinci, agar jalan Koto Petai dari Batas Ujung Pasir-Koto Petai hingga jalan Batas Koto Salak-Koto Petai untuk dilakukan peningkatan dengan pengaspalan pada APBD perubahan 2024.

"Sudah disampaikan kepada Dinas PUPR, ada 2 yang diaspal untuk dimasukkan di APBD-P ini Jalan Koto Petai dan Jalan Tanjung Tanah. Yang jelas tahun ini diaspal, karena ini hutang saya dengan masyarakat,"jelasnya.

Baca Juga:

Pasca Viral Aksi Warga Tanam Pohon Pisang, PUPR Kerinci Langsung Turunkan Alat Berat Timbun Jalan Rusak

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

Dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas lambannya penimbunan jalan desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok. "Saya kira pengerjaan jalan Sebukar- Bunga Tanjung itu untuk jalan Koto Petai, tapi ternyata itu hanya lingkar bukan masuk jalan Koto Petai yang rusak saat ini, insya Allah tahun 2024 ini akan diaspal,"tandasnya.

Untuk diketahui sebelumnya jalan Koto Petai yang seperti kubangan kerbau ditanami pohon pisang oleh warga setempat, sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Pasca aksi penanaman pisang tersebut Pemerintah kabupaten Kerinci Melalui Dinas PUPR Kerinci langsung dilakukan penimbunan dengan anggaran Tanggap darurat.(mka)

Warga dan Mahasiswa Apresiasi Kapolres Kerinci Respon Cepat Periksa Pemalak Truk Penimbun Jalan di Tanco

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Jajaran Polres Kerinci bergerak cepat merespon aksi pemalakan truk yang terjadi malam tadi saat penimbunan jalan di Desa Koto Petai, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci.

Saat ini terduga pelaku telah diperiksa oleh kepolisian.

Kapolres Kerinci AKBP Muhamad Mujib turut membenarkan hal tersebut. “Mereka (oknum ordum_red) lagi diperiksa di ruang Reskrim,”ujarnya kepada media, Jumat (19/07/24) malam.

Hanya saja, Kapolres belum merinci berapa orang yang diperiksa serta apakah ada yang ditetapkan sebagai tersangka terkait insiden tersebut.

Sementara, Anggota Kementrian Hukum dan Advokasi Himpunan Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) Zikri Ramadhan menyampaikan apresiasi atas respon cepat kepolisian dalam menangani kasus pemalakan.

Dia menegaskan bahwa pelaku pemalakan harus diberikan efek jera agar praktik semacam ini tidak terulang kembali.

Baca Juga : 

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

Pasca Viral Aksi Warga Tanam Pohon Pisang, PUPR Kerinci Langsung Turunkan Alat Berat Timbun Jalan Rusak

Zikri menyatakan bahwa pemalakan tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghambat proses pembangunan yang sedang berlangsung di Kerinci.

“Pelaku pemalakan harus diberi efek jera. Jangan sampai pembangunan di Kerinci tersendat gara-gara praktik seperti ini,” katanya.

Dirinya juga mendesak Pemkab Kerinci untuk bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah ini. “Karena hal ini menyangkut pembangunan di Kerinci,” bebernya. Zikri menambahkan, bahwa HIMSAK tidak membenarkan aksi pemalakan dalam bentuk apapun dan siap ikut serta mendukung pemberantasan praktik ini di Kerinci.

Selain itu dia menegaskan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pembangunan.

“Kami, mahasiswa, siap untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya pemberantasan praktik pemalakan di Kerinci. Pemalakan tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menghambat kemajuan daerah kita,” tegas mereka.

Baca Juga : 

PUPR Kerinci Timbun Jalan Rusak Tapi Malah Kena Palak, Kapolres; Aksi Premanisme Harus Kita Basmi

Cegah Maraknya Judi Online, Dandim 0417/Kerinci Cek HP Prajurit dan PNS

Sementara itu, salah seorang warga Tanco Bernama M Yasir juga menyatakan hal senada, menurutnya aksi pemalakan oleh oknum ordum tidak bisa ditolerir, sekaligus juga telah memalukan masyarakat sekitar, "masa orang mau bantu kita, perbaiki jalan rusak, yang kita pakai untuk kepentingan Bersama, malah kena palak. tangkap aja lah pak" ujarnya geram.

Respon cepat dari Polres Kerinci, di bawah pimpinan AKBP M. Mujib, SH, SIK, dalam menangani kasus pemalakan ini telah memberikan harapan bagi masyarakat bahwa tindakan premanisme tidak akan dibiarkan begitu saja.

Berita Pilihan Redaksi:

Mantap! PJ Bupati Asraf Sebut Jalan Koto Petai Tahun ini Akan Diaspal

Ini Kata Sahabat SAS, Mahasiswi UIN yang Terjun dari Gedung Bank 9 Jambi: "Tak percaya Dia Bunuh Diri, Dia Ustadzah dan Penghafal Quran"

Kapolres Kerinci telah memerintahkan anggotanya untuk mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan premanisme dan pemalakan ini.

Dengan kerjasama yang baik antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan Kerinci dapat terus berkembang dan maju tanpa terhambat oleh tindakan-tindakan yang merugikan banyak pihak.(adz)

Mantap! PJ Bupati Asraf Sebut Jalan Koto Petai Tahun ini Akan Diaspal

FOTO: Pj Bupati Kerinci Asraf saat memantau kondisi jalan di Koto Petai, Dirinya menyebutkan bahwa tahun ini jalan tersebut akan diaspal. Karena Tanco masuk kawasan pusat pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi tahun 2024 (Insert: Penimbunan jalan yang berlobang oleh Dinas PUPR Kerinci, Kamis, 18/07/2024 ).(doc.mpc/ist)

Merdekapost.com – Usai melaksanakan salat Jumat di Desa Koto Salak, PJ Bupati Kerinci Asraf bersama dinas PUPR Kerinci yang diwakili Sekretaris PUPR Asril langsung meninjau jalan Kabupaten Kerinci tepatnya di Koto Petai kecamatan Tanah Cogok (Tanco) yang saa ini kondisinya rusak parah, Jumat (19/7/2024).

Sebelum mengecek jalan tersebut, PJ Bupati Kerinci Asraf sudah memerintahkan dinas PUPR untuk melakukan penimbunan terlebih dahulu, agar jalan bisa dilalui warga setempat. Hingga pada Kamis malam (18/7/2024) dilakukan penimbunan oleh Dinas PUPR Kerinci.

Selain itu PJ Bupati mengatakan untuk jalan Tanco tahun ini, tepatnya di jalan Koto Petai itu akan diaspal. 

Karena kawasan Tanco masuk daerah pusat MTQ tingkat provinsi Jambi pada tahun ini. Selain itu kawasan tersebut merupakan daerah wisata di Kabupaten Kerinci.

“Insyaallah tahun ini diaspal jalan itu. Apalagi akan ada MTQ Tingkat Provinsi, akan kami upayakan bersama dinas PU sebelum MTQ digelar jalan sudah diaspal,” ujar PJ Bupati Asraf

Terpisah salah seorang tokoh masyarakat Koto Petai, Mahdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci, terutama PJ Bupati Asraf yang cepat tanggap dengan keluhan masyarakat. 

Warga mendukung program pemerintah kabupaten Kerinci, khusunya untuk perbaikan jalan yang rusak antara perbatasan Ujung Pasir-Koto Petai hingga batas Desa Koto Salak.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pak PJ Bupati yang sudah tanggap merespon soal jalan kami ini. Kami siap mendukung program pak PJ Bupati kedepannya,” ujar tokoh masyarakat setempat.(adz)

PUPR Kerinci Timbun Jalan Rusak Tapi Malah Kena Palak, Kapolres; Aksi Premanisme Harus Kita Basmi

Alat berat dan truk pengangkut material Dinas PUPR Kerinci yang bekerja menimbun Jalan Rusak di Koto Petai - Tanco, Tapi sayangnya Malah di Palak oleh oknum, Insert: Kwitansi setoran ke bendahara Ordum setempat. (mpc/ist)
Merdekapost.com, Kerinci – Setelah Viral aksi warga yang menanam pohon pisang di tengah jalan rusak di desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, pada Kamis pagi (18/07/2024) kemarin, langsung mendapat respon dari Pemerintah kabupaten Kerinci.

Pemerintah kabupaten Kerinci melalui Dinas PUPR kabupaten Kerinci, langsung turunkan alat berat dan mendatangkan material untuk menimbun jalan yang disebut-sebut sudah rusak bertahun-tahun itu.

Namun, sayangnya Mobil dump truk yang membawa meterial untuk menimbun jalan itu, diduga dipalak oknum Ordum yang meminta sejumlah uang kepada pihak instansi terkait 500 ribu per mobil, alasannya, lokasi pekerjaan penimbunan adalah kawasan ordum setempat.

Dilokasi ada 8 truk bermuatan material untuk penimbunan berhenti membongkar material termasuk melarang alat berat beker.

“Malam tadi ada kendala, truk material dilarang membongkar dan alat PUPR Kerinci juga dilarang bekerja. Sebelum membayar 500 ribu per mobil, akhirnya negosiasi dan kita bantu 250 ribu per mobil dengan jumlah 2 juta,”ungkap sumber.

Menurut sumber, pihak Dinas PUPR tak ingin persoalan tersebut panjang dan pihak sopir-sopir tidak terancam, pihaj Dinas melakukan negosiasi dan membayar 2 juta kepada oknum bendahara ordum melalui transfer. setelah itu truk dipersilakan membongkar material tersebut.

“Pemda sudah mau menimbun jalan, malah diminta uang ke sopir truk. Inikan sudah tidak bagus,” kata salah seorang Dinas PUPR Kerinci.

Berita terkait lainnya:

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

Aksi premanisme dengan melakukan pemalakan terhadap sopir mobil dump truk tersebut sangat disesalkan oleh masyarakat, padahal niat dari Pemerintah ingin memperbaiki jalan tapi di lakukan pemalakan.

"awalnya Kita sudah sangat bersyukur, pihak pemda gerak cepat turun langsung memperbaiki jalan-jalan yang berlobang, namun aksi pemalakan oleh oknum seperti itu sangat merusak nama baik desa kita" ujar Yasir salah seorang warga setempat.   

“Sangat kami sesalkan ada oknum yang meminta uang ke sopir dump truk. Ini sudah aksi pemerasan, kami minta kepada pihak kepolisian untuk menindak lanjuti aksi pemalakan itu,”ucapnya

Sementara itu Kapolres Kerinci, AKBP M. Mujib, saat dikonfirmasi wartawan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap dugaan pemalakan dan pemerasan tersebut.

“Aksi-aksi premanisme seperti ini yang harus kita basmi di Kerinci, apalagi pemerintah sudah mau membangun dan memperbaiki jalan rusak, malah ada yang menghalangi,” kata Kapolres Kerinci AKBP M Mujib SH SIK ketika dihubungi awak media via whatsapp tadi malam.

Kapolres juga memerintahkan kepada anggotanya melakukan penyelidikan terkait dugaan premanisme disertai pemalakan tersebut. 

“Nanti kita kumpulkan bukti-bukti untuk dilakukan penyelidikan,”tegasnya. (mka)

Pasca Viral Aksi Warga Tanam Pohon Pisang, PUPR Kerinci Langsung Turunkan Alat Berat Timbun Jalan Rusak

Dinas PUPR Kabupaten Kerinci Langsung Turunkan Alat Berat Timbun Jalan Rusak di wilayah Koto salak Tanco. (ist)

KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Pasca Viralnya aksi warga yang menanam pohon pisang di tengah jalan rusak di desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, pada Kamis pagi (18/07/2024), langsung mendapat respon dari Pemerintah kabupaten Kerinci.

Dinas PUPR kabupaten Kerinci, pada Kamis malam langsung menurunkan alat berat untuk melakukan penimbunan jalan yang rusak dengan menggunakan anggaran tanggap darurat.

Pantauan dilapangan terlihat, pukul 18.30 Wib terlibat alat berat dari Dinas PUPR Kerinci, dilokasi dan mobil dump truk pun juga terlihat membawa koral untuk menimbun jalan yang rusak di desa Koto Petai.

BacaJuga: Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

“Jalan yang rusak itu Alhamdulillah sudah mulai diperbaiki dengan menimbun menggunakan koral dari magrib tadi,”ujar warga setempat.

Sementara itu Kadis PUPR kabupaten Kerinci, Maya saat dikonfirmasi juga membenarkan bahwa jalan rusak sudah ditangani pihak Bina Marga PUPR Kerinci

”Sudah ditangani oleh OP jalan BM,”singkatnya.

Untuk diketahui Jalan Kabupaten yang berada di Koto Petai kevcamatan Tanco ini  sudah hampir 5 tahun rusak dan berlobang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah kabupaten Kerinci. 

Namun, pada tahun 2024 ini jalan Koto Petai ini kembali tidak dianggarkan, karena anggaran pembangunan jalan hanya untuk jalan lingkar dari Desa Sebukar-Bunga Tanjung.(*)

(Editor: M.Khaidir /Sumber : signalberita.com)

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Warga Desa Koto Petai Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, mengambil inisiatif unik dalam menanggapi kondisi jalan rusak parah yang mengkhawatirkan sudah hampir berlangsung 5 tahun. Mereka memilih untuk menanam pohon pisang di tengah jalan tepatnya ditengah-tenah lobang jalan yang menganga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jalan Desa Koto Petai yang telah lama dikenal sebagai jalan menuju objek wisata di daerah ini telah mengalami kerusakan yang sangat parah. 

Lubang-lubang besar menganga dan permukaan jalan yang sudah tidak rata menjadi keluhan bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar. 

Berita Terkait Lainnya:

Jalan Rusak Parah di Koto Petai, Warga Minta Pj Bupati Segera Turun kelokasi

Warga setempat, merasa prihatin dengan kondisi ini, kemudian mengambil langkah untuk menghijaukan jalan dengan menanam pohon pisang.

Menurut Khaidir, salah seorang warga Kecamatan Tanah Cogok yang menaku setiap hari melintasi jalan tersebut, bahwa warga memilih menanam pohon pisang disini adalah bentuk dari protes warga terhadap pemerintah yang terkesan membiarkan saja jalan Utama Tanah Cogok tersebut rusak parah layaknya kubangan kerbau

"Ini bentuk protes warga, sekaligus sindiran kepada pemerintah yang dianggap slow respon terhadap keluhan warga", 

Selain itu, Juga untuk memperelok dan mempercantik pemandangan jalan yang rusak, dan memberikan manfaat jikalau pohon pisang itu betul-betul bisa tumbuh dan berbuah". Ujarnya seraya berseloroh

Aksi tanam pohon pisang ini mendapatkan dukungan positif dari sebagian besar masyarakat setempat. Mereka berharap dengan aksi dan inisiatif seperti ini dapat mengetuk hati pihak berwenang dalam hal ini Pemkab Kerinci untuk segera melakukan perbaikan jalan ini. 

Meskipun demikian, ada juga yang mengingatkan bahwa perlu koordinasi yang baik antara warga dan pemerintah setempat dalam menanggapi masalah infrastruktur yang mendasar seperti jalan rusak. “Langkah ini bagus sebagai bentuk kepedulian masyarakat, tetapi tetap harus ada penanganan yang komprehensif dari pihak yang berwenang,” ungkap Fahmil salah seorang warga Tanco.

Kondisi jalan di Desa Koto Salak Tanco yang sudah sangat memprihatinkan. tampak salah seorang warga menunjuk kelobang jalan yang mirip kubangan kerbau. (doc/mpc)

Sebagai warga, dirinya juga mengkritik anggota DPRD Kerinci dari Dapil IV yang dinilai tak perduli dengan keluhan warga. Pasalnya, kondisi jalan Koto Petai yang rusak parah ini sudah terjadi selama kepemimpinan Dewan. “Padahal setiap tahun selalu diusulkan, mereka saja hanya mementingkan kepentingan sendiri malah buat jalan menuju tanah mereka,” bebernya.

Selain itu Pjs Kades Koto Petai Irwan dan Camat Tanco juga disorot warga. Karena dinilai tak perduli dengan kerusakan jalan yang sudah bertahun-tahun. 

"Kami minta Pjs Kades Irwan dan Camat Tanco Fauzi diganti saja. karena tak pernah perduli dengan kondisi jalan ini. Keduanya tak pernah mengusulkan ke Pemkab Kerinci agar jalan diperbaiki. Pjs Kades juga jarang ke desa, duduk saja di kantor camat sebagai Sekcam," kata Madi warga Koto Petai lainnya.

Sementara itu dinas PUPR Kerinci sebelumnya sempat mengatakan akan memperbaiki jalan itu. Namun saat ini pihak PUPR mengatakan tidak ada anggaran. 

Yalpani selaku PPK di Dinas PUPR Kerinci, dikonfirmasi media menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 ini, tidak ada anggaran yang tercantum di Dinas PUPR Kerinci untuk perbaikan jalan Desa Koto Petai. 

“Kalau jalan Koto Petai tidak ada masuk dalam DPA kami tahun ini,” pungkasnya singkat.(mka)

Pembangunan Turap di Tembesi Batanghari Terkesan Asal Jadi, Kades Meradang!

Merdekapost.com - Soal kegiatan pembangunan turap yang terkesan asal jadi di Dusun Hilir Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Kades setempat meradang. Siap laporkan ke pihak berwajib.

Dihubungi media, Kamis (29/12/2022), Kepala Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, A Roni Ali SPd, menegaskan akan segera laporkan pihak terkait pengerjaan turap itu ke pihak berwajib.

"Kami kecewa. Akan kami lapor ke pihak berwajib dalam waktu dekat," ungkap Kades A Roni kepada media.

Menurutnya, pengerjaan turap tersebut tidak sepenuh hati. Alias tak maksimal dan asal jadi. Selain itu, hingga kini belum juga rampung padahal akhir tahun anggaran sudah hampir berakhir.

Bahkan, pekerja turap tersebut pun, sudah pulang alias meninggalkan lokasi pekerjaan.

"Sudah pulang pekerjanya hari ini," tambah Kades A Roni.

Terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi, Yazzer Arafat, menanggapi soal turap yang diduga asal jadi tersebut. 

Menurut Yazzer Arafat, pihak rekanan wajib memperbaiki kembali sesegera mungkin. Ini sesuai amanat UU nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. 

Ditambahkan Yazzer, apalagi masa pemeliharaan masih ada selama 6 bulan. "jangankan dalam masa pemeliharaan, dalam UU ini disebutkan jika ditetapkan umur konstruksi sebuah bangunan misalnya 10 tahun, maka apabila terjadi kegagalan konstruksi/bangunan maka bangunan tersebut wajib dibangun kembali/diperbaiki," jelasnya via pesan whatsapp, Kamis (29/12/2022).

Ia berharap masyarakat tetap tenang menanggapi persoalan pembangunan turap itu.

"Kami berharap masyarakat sekitarnya dapat tenang dan biarkan kami bekerja dan berpikir untuk mencari solusi dan menangani pekerjaan ini," jabarnya.

Untuk diketahui, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Akmaluddin, mengaku kecewa dan minta inspektorat periksa pekerjaan pembangunan perkuatan tebing Dusun Hilir Rambutan Masam Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari itu.

Bang Akmal -sapaan akrab Akmaluddin- menjelaskan, pekerjaan penting itu seharusnya sesuai standar mutu karena menjadi bagian penting dari antisipasi longsor tepian sungai. Sedangkan progres pekerjaan saat ini, cor beton yang dibuat kontraktor terkesan tak bermutu karena sudah retak-retak sebelum selesai pengerjaan.

Informasi didapatnya dari lapangan, pekerjaan turap itu sampai hari ini belum juga kelar padahal sebentar lagi tutup anggaran.

"Tahun anggaran sudah mau tutup, akhir Desember, tapi pekerjaan belum kelar. Kita minta inspektorat provinsi Jambi segera turun memeriksa pekerjaan itu," ungkap Akmaluddin, anggota DPRD Provinsi Jambi fraksi PDI Perjuangan yang juga wakil rakyat dareah pemilihan Batanghari-Muaro Jambi ini.

Ia mengaku kecewa karena pekerjaan itu berlokasi di kampung halamannya. Sedangkan hasil tak maksimal bahkan jauh dari harapan.

"Kita minta Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi segera bertindak. Kami tak mau masyarakat kecewa dengan pekerjaan itu," tutupnya. (*)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs