Muhamad Ikhzan: Pidato HTK Adalah Kritik Konstruktif, Bukan Ujaran Rasis

Muhammad Ikhsan : Praktis Hukum Kerinci

Merdekapost.com | Kerinci, Beredarnya tudingan rasisme terhadap pidato politik H. Tafyani Kasim (HTK) baru-baru ini menuai respons dari Muhamad Ikhzan, seorang praktisi hukum. Ikhzan menyatakan bahwa pidato HTK dan juru kampanyenya adalah bentuk kritik yang konstruktif terhadap kebijakan dan bukan bermaksud memicu konflik atau perpecahan di masyarakat.


Menurut Ikhzan, pidato HTK didasarkan pada data dan fakta yang bertujuan mengungkap realitas secara terbuka sehingga dapat mendorong perbaikan ke depan. “Kritik yang membangun adalah kritik yang dapat dipertanggungjawabkan. Apa yang disampaikan HTK adalah kritik terhadap kebijakan, berdasarkan data dan fakta, dan diharapkan dapat memberikan solusi,” jelasnya.


Ikhzan menambahkan, kritik yang disampaikan HTK sejalan dengan visinya untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan berbasis digital, menjunjung tinggi supremasi hukum. Komitmen ini, menurutnya, menjadi salah satu bukti keberpihakan HTK terhadap prinsip keadilan dan transparansi sebagai calon pemimpin yang bertanggung jawab.


“Beredarnya narasi yang mengaitkan pidato HTK dengan rasisme adalah tidak benar. Kita harus bisa membedakan antara kritik kebijakan dan ujaran kebencian agar kita tidak salah dalam menilai,” tambah Ikhzan. Ia juga menekankan pentingnya demokrasi yang sehat, di mana kritik terhadap kebijakan berbasis data merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dilindungi oleh Pasal 28E Ayat 3 UUD 1945, yang menjamin kebebasan berpendapat.


Ikhzan mengimbau agar dalam suasana kompetisi politik, semua kandidat mengedepankan adu ide dan gagasan demi pembangunan daerah, bukan dengan narasi yang berpotensi memecah belah masyarakat. “Jangan sampai pidato HTK yang dianggap rasis justru memicu perpecahan dan menyebabkan HTK menjadi korban tuduhan ujaran kebencian,” katanya, mengingatkan akan pentingnya perlindungan hukum yang sama di mata hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 28D ayat 1 UUD 1945.


Ia juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak asasi yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, khususnya dalam Pasal 25 yang mengatur kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. (rdp)


HTK Realisasikan Perbaikan Jembatan Tanjung Pauh Mudik, Janji Monadi Hanya Tinggal Kenangan

HTK Tinjau Jembatan Tanjung Pauh (mpc)
Merdekapost.com | Kerinci- Setelah bertahun-tahun menunggu perbaikan, warga Tanjung Pauh Mudik akhirnya bisa bernafas lega. H. Tafyani Kasim (HTK), salah satu calon bupati Kerinci, turun tangan memperbaiki jembatan besi di daerah tersebut yang kondisinya sudah rusak parah dan berbahaya untuk dilewati. Jembatan yang berlubang dan keropos kini diperbaiki dan tampak semakin indah dengan cat warna pink, memenuhi kebutuhan warga serta para petani yang mengandalkan akses ini untuk membawa hasil tani mereka.

Selain melakukan perbaikan, HTK berkomitmen untuk membangun jembatan permanen di lokasi tersebut apabila terpilih sebagai Bupati Kerinci nantinya. Keputusan ini disambut antusias oleh warga yang telah lama mengeluhkan kondisi jembatan kepada pihak terkait.

“Jembatan ini sebelumnya sudah ditinjau oleh calon lain, Monadi dan Darmadi. Tapi hanya janji yang kami dapat. Kondisi jembatan yang rusak parah dibiarkan begitu saja hingga tidak aman untuk dilewati,” ujar Budi, salah seorang warga Tanjung Pauh. “Tapi saat Pak Tafyani turun, beliau langsung perbaiki. Kami sangat berterima kasih,” tambahnya.

Perbaikan jembatan ini juga menjadi bentuk pemenuhan janji HTK kepada warga saat kampanye di daerah tersebut. HTK - Ezi berjanji untuk segera melakukan perbaikan, dan kini komitmen itu sudah terbukti. Bahkan, dia menyatakan bahwa jika dipercaya menjadi Bupati Kerinci, jembatan akan diganti dengan konstruksi permanen yang lebih kuat dan aman.

“Pak Tafyani merespon cepat keluhan kami. Sementara calon lain hanya memberikan janji,” kata seorang warga lainnya. Ia menyebutkan bahwa kondisi jembatan sebelumnya sangat mengkhawatirkan dan membuat warga takut untuk melintasi jembatan tersebut.

Sebagai tambahan, HTK - Ezi juga berjanji untuk menangani permasalahan banjir yang sering melanda wilayah Tanjung Pauh Mudik dengan membangun drainase yang memadai. Inisiatif ini memberikan harapan baru bagi warga yang selama ini menghadapi kesulitan akibat banjir di musim hujan. (*)


Pengurus Pramuka Ranting Sekabupaten Kerinci Ajukan MUSCABLUB Kepada Kwarcab Kerinci



 Merdekapost.com | Kerinci, Sejumlah pengurus kwartir ranting Gerakan Pramuka di Kabupaten Kerinci sepakat mengajukan Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB) kepada Kwartir Cabang (Kwarcab) Kerinci. Langkah ini diambil sebagai bentuk ketidakpuasan atas beberapa masalah yang dianggap perlu segera diselesaikan oleh Kwarcab. Surat permohonan tersebut telah ditandatangani oleh pengurus dari beberapa kwartir ranting, termasuk Kwarran Batang Merangin, Bukit Kerman, Danau Kerinci, Sitinjau Laut, Tanah Cogok, Danau Kerinci Barat, dan Air Hangat Timur.

Hasan, S.E., salah satu pengurus dari Kwartir Ranting Danau Kerinci, mengungkapkan bahwa inisiatif untuk mengajukan MUSCABLUB muncul sebagai respons terhadap situasi di Kwarcab Kerinci yang dianggap tidak stabil dan kurang transparan. "Surat ini merupakan respons dari kwartir ranting yang merasa bahwa Kwarcab Kerinci tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jika tidak ada tanggapan dari pimpinan Kwarcab, kami akan bertindak lebih agresif lagi," ujar Hasan melalui pesan WhatsApp.

Masalah ketidaktransparanan dalam pembahasan anggaran Pramuka menjadi salah satu sorotan utama. Menurut surat permohonan tersebut, pengurus ranting juga meminta pergantian Ketua Kwarcab Kerinci. Saat ini, posisi tersebut dipegang oleh Edminudin, yang baru saja terpilih sebagai anggota legislatif pada pemilu Februari lalu dan saat ini menetap di Jambi. Pengurus ranting menilai bahwa kondisi ini telah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi Pramuka di Kerinci.

Selain itu, ketidaktanggapan Kwarcab terhadap berbagai permasalahan yang muncul menjadi alasan tambahan bagi pengurus ranting untuk mendesak perubahan. Mereka berharap melalui MUSCABLUB, Kwarcab Kerinci dapat lebih transparan dan responsif terhadap aspirasi dari kwartir ranting serta mampu memajukan Gerakan Pramuka di Kabupaten Kerinci secara lebih efektif. (*)

Terungkap, Mayat yang ditemukan di Pulau Tengah adalah Warga Sumur Anyir Kota Sungai Penuh

Merdekapost, Kerinci – Sempat di kabarkan hilang pada Rabu 18/9/2024, Ilham (24th) seorang warga desa sumur anyir kota sungai penuh, ditemukan warga dalam keadaan sudah tidak bernyawa di pinggiran danau Kerinci Desa Dusun baru, Pulau Tengah.

Adapun Kronologis kejadiannya, Pada hari Rabu tanggal 25 September 2024, Sekitar jam 13.00 wib seorang saksi ayah ma’eng beserta istri pergi menjenguk sawah setiba di sawah istri mencium bau busuk dan meminta suami mengecek bau busuk bersumber dari mana.

Setelah di cek ayah ma’eng terkejut bahwa bau busuk tersebut berasal dari mayat, setelah tau itu mayat ayah ma’eng beserta istri langsung pulang melaporkan ke kepala desa dusun baru dan kepala desa dusun baru menelpon babinkamtibmas untuk memberi info adanya penemuan mayat. 

Baca Juga: Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Pulau Tengah, Adakah Kaitan dengan Info Warga Sumur Anyir yang Hilang? 

Setelah mendengar info dari kades bhabin beserta perangkat desa cek tkp dan benar adanya bahwa di persawahan ayah ma’eng ada mayat.

Gerak cepat, Unit identifikasi bersama piket reskrim serta anggota Polsek dan bhabinkamtibmas Danau Kerinci melaksanakan cek TKP.

Perihal penemuan mayat tersebut dan mengidentifikasi serta mengumpulkan keterangan para saksi di sekitar lokasi penemuan mayat.

Dan setelah dilakukan identifikasi terkait mayat yang ditemukan maka dapat dipastikan bahwa mayat tersebut benar merupakan pemuda desa sumur anyir bernama M Ilham (24 th) warga Jln Husni Thamrin dusun Koto Pinang Desa Sumur Anyir Kota Sungai Penuh yang sempat dinyatakan meninggalkan rumah pada Rabu (18/09) lalu. dan sebagaimana diinformasikan Almarhum memiliki keterbatasan khusus dan sulit dalam berkomunikasi

Selanjutnya dari pihak korban A.n Resi Sufiardi dan pihak keluarga korban lainnya telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa telah menerima musibah atas kematian alm tersebut dan tidak akan menuntut secara hukum di kepolisian Republik Indonesia maupun di instansi lainnya.

Pihak keluarga juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak Kepolisian Kerinci serta semua pihak yang telah ikut membantu proses evakuasi jenazah Almarhum.(*)

Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Pulau Tengah, Adakah Kaitan dengan Info Warga Sumur Anyir yang Hilang?

Penemuan Mayat Tanpa Identitas di persawahan Desa jembatan merah Pulau Tengah

Kerinci, Merdekapost.com – Warga Jembatan Merah, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, digegerkan penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan di area persawahan pada Rabu sore (25/09/2024). Penemuan mayat ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dan langsung mengundang perhatian warga setempat.

Arafi, salah satu warga Pulau Tengah menceritakan mayat ditemukan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.

"Mayatnya ditemukan dalam posisi tertelungkup di atas lumpur sawah, tanpa mengenakan pakaian," ujarnya.

Lokasi penemuan berada tidak jauh dari Danau Kerinci, area yang biasanya ramai dengan kegiatan pertanian warga setempat.

Mayat itu hingga kini belum diidentifikasi. Warga Pulau Tengah juga belum bisa memastikan apakah sosok itu merupakan penduduk desa mereka atau bukan.

"Sampai sekarang belum ada yang mengakui atau mengenali mayat itu sebagai warga desa. Ini masih menjadi misteri bagi kami semua," ungkap Arafi.

Sudah Sepekan Warga Sumur Anyir Dinyatakan Hilang


Berita penemuan mayat ini dengan cepat menyebar diantara warga sekitar. Tidak hanya di Pulau Tengah, namun juga sampai ke daerah lain di sekitar Danau Kerinci. 

Sementara itu, informasi yang beredar beberapa hari terakhir dari Sumur Anyir, Kota Sungai Penuh, menyebutkan bahwa ada seorang warga yang dilaporkan hilang sejak sekitar seminggu yang lalu. Dugaan sementara mungkin ada kaitannya dengan penemuan mayat ini, tetapi pihak keluarga belum memberikan konfirmasi lebih lanjut.

Kabar penemuan mayat ini menyebar luas di media sosial, namun hingga kini belum ada petunjuk lebih jelas apakah mayat yang ditemukan adalah orang yang sama.

"Kami juga masih menunggu pihak berwenang untuk melakukan identifikasi lebih lanjut," tambah Arafi.

Setelah penemuan mayat tersebut, warga setempat segera melaporkan kejadian ini kepada aparat keamanan. Tidak lama kemudian, pihak kepolisian setempat dan tim forensik tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mengevakuasi jasad tersebut.

“Kami berharap pihak kepolisian bisa segera mengidentifikasi mayat ini dan memberitahukan kepada keluarga korban, siapa pun dia. Karena kejadian seperti ini membuat kami semua cemas, terutama bagi warga yang tinggal dekat dengan lokasi penemuan,” ujar Suryadi, warga setempat yang ikut menyaksikan evakuasi mayat dari area persawahan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi pasti tentang identitas mayat tersebut dan pihak Kepolisian sedang melakukan proses identifikasi. (*)

Desa Pentagen Gelar Tradisi Kenduri Sudah Tuai dan Kenduri Turun Sko serta Pelantikan Depati Ninik Mamak Periode 2024 - 2029

Acara Tradisi Adat Desa Pentagen

Merdekapost.com
| Kerinci, Desa Pentagen kembali menggelar acara adat besar yaitu Kenduri Sudah Tuai dan Kenduri Turun Sko, sekaligus melaksanakan prosesi pelantikan Depati Ninik Mamak untuk periode 2024-2029. Acara yang berlangsung meriah ini diawali dengan perarakan keliling kampung, di mana Depati Ninik Mamak yang lama dan yang baru diarak bersama-sama. 08/09/2024.

Perarakan ini dipimpin oleh Kepala Desa Pentagen, Usman, yang mendampingi para Depati Ninik Mamak. Perjalanan keliling kampung berlangsung khidmat, dengan diiringi lantunan doa dan syair adat serta musik Hadroh dari Pondok Pesantren Darul Qur'an Pentagen, mencerminkan nilai kebersamaan serta penghormatan terhadap tradisi leluhur.

Koordinator acara, Hatim, yang juga merupakan Sekretaris Desa Pentagen, dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kelancaran acara ini.

"Alhamdulillah, acara berjalan dengan sukses. Kenduri Sudah Tuai dan Turun Sko serta pelantikan Depati Ninik Mamak telah berlangsung tanpa hambatan, dan ini semua berkat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Desa Pentagen," ujar Hatim.

Prosesi pelantikan Depati Ninik Mamak dilakukan secara sakral dengan tradisi yang khas, yaitu di atas kepala sapi yang disumbangkan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pentagen. Sapi tersebut merupakan simbol kekuatan dan kemakmuran bagi masyarakat desa, dan tradisi pelantikan di atasnya menjadi simbol tanggung jawab besar yang diemban oleh Depati Ninik Mamak dalam menjaga adat istiadat serta memimpin masyarakat.

Acara Kenduri Sudah Tuai dan Turun Sko sendiri merupakan tradisi yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah dan permohonan berkah di masa mendatang. Kenduri Sudah Tuai menandai berakhirnya musim panen, sedangkan Turun Sko adalah kenduri adat yang dilakukan sebagai tanda hormat kepada leluhur dan para pemangku adat.

Karang Taruna dalam menyelenggarakan acara ini dari awal hingga akhir mendapatkan apresiasi luas. Ketua Karang Taruna, Kuswandi, menyatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan budaya adat serta mengajak generasi muda agar lebih peduli terhadap nilai-nilai tradisional yang menjadi identitas desa.

Dalam acara tersebut, masyarakat Desa Pentagen juga turut menyumbangkan hasil panen mereka dalam bentuk makanan khas desa melalui pengajian adat klob yang lima sebagai wujud syukur yang kemudian dibagikan kepada seluruh warga desa. Suasana kebersamaan sangat terasa, dengan berbagai rangkaian acara adat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Depati Ninik Mamak yang baru diharapkan dapat memimpin masyarakat Desa Pentagen dengan bijaksana dan melestarikan adat serta budaya desa yang telah diwariskan turun temurun. (rdp)


Atlet Silat Asal Ujung Pasir Kerinci Berhasil Raih Medali Emas IPSI Cup Provinsi Jambi

Hendri Gunawan Atlet Silat Asal Ujung Pasir Kerinci Berhasil Raih Medali Emas IPSI Cup Provinsi Jambi. (Ist)
.
Merdekapost.com - Hendri Gunawan Atlet silat kelahiran Desa koto tuo ujung pasir tanah cogok. Lagi dan lagi berhasil meraih medali Emas di kejuaraan IPSI-CUP Se-Propinsi jambi pada 28-31 Juli 2024 lalu yang diselenggarakan di Gedung Gor kota jambi.

Setelah mengalahkan atlit dari perguruan ‘Kera Sakti ‘ jambi pada semifinal,akhir nya hendri melaju di final berhadapan dengan atlit dari kota sungai penuh hingga berakhir tampil sebagai juara dan berhasil mebawa pulang medali Emas.

Bukan hanya itu. Pada 2023 kemaren di ajang kejuaraan Porprov jambi hendri juga salah satu atlit penyumbang medali Emas untuk kerinci Kelas A putra setelah berhasil mengalahkan atlit dari sungai penuh.

Semangat yang luar biasa ditunjukan kan Hendri pada kejuaraan ini hingga berhasil memenangkan medali Emas sangat patut untuk kita acungi jempol.

Hendri yang juga pernah meraih juara 1 dikejuaraan Silat Se-Sumatra pada 2021. Mengucap syukur karna dapat medali Emas.

“Alhamdulillah dengan ijin tuhan saya berhasil meraih Emas lagi setelah kemaren di 2023 dan terima dan terima kasih juga buat teman-teman, para pembina dan pelatih yang selalu mensupport saya selama ini". Ucap Hendri

“Terima kasih yang tak terhingga buat kedua orang tua saya yang selalu mendoakankan saya hingga berakhir juara dan berhasil membawa pulang medali Emas “. Tambah hendri dengan penuh syukur.

Banyak nya prestasi yang diukir. Hendri salah satu atlit muda dari perguruan silat ‘Satria Muda Indonesia‘ patut dipertimbangkan untuk kekancah silat Nasional. Indonesia.(mka)

Jejak Pengaruh Hindu-Budha di Kerinci

 

Jejak Pengaruh Hindu-Budha di Kerinci

Editor: Suhardiman Rusdi

Sejak abad ke-7-14 Masehi Sumatera termasyur dengan Kerajaan melayu dan Sriwijaya yang pernah beribukota di Jambi dan Palembang. Secara geografis Kerinci letaknya tidak jauh dari pusat-pusat Kerajaan Melayu di Muara jambi (Jambi), Dharmasraya dan Pagaruyung (Sumatera Barat) yang telah mendapat pengaruh budaya dari India. Pada masa itu, Kerinci merupakan sumber komoditi dagang bagi kedua kerajaan tersebut (McKinnon, 1992: 134-135; Dobbin, 1983: 61;Kozok, 2006: 28-29).

Adanya hubungan Kerinci dengan kedua daerah tersebut dibuktikan dengan ditemukannya surat-surat (piagam) dari sultan Jambi dan sultan Inderapura (Sumatera Barat) kepada para depati di Kerinci pada masa Islam. 

 Indikasi adanya pengaruh Hindu-Budha di Kerinci dapat terlihat pada pahatan yang terdapat pada arca batu berbentuk bulat yang ditemukan di Muak-kerinci. Arca batu ini memiliki pahatan manusia yang mirip dengan yang terdapat pada megalit di Benik-kerinci (Bakels, 2009: 377). 

Pada batu ini dipahatkan dua ekor kuda, yang salah satu di antaranya digambarkan dengan penunggangnya. Selain itu juga terdapat pahatan dua manusia, yang satu laki-laki di antaranya digambarkan dengan mengenakan topi panjang dan mengendarai gajah (Bakels, 2009: 378).

 Menurut Govindarajanar Deivanayagam, tokoh ini dapat diidentifikasikan sebagai Muruga (Sevvel), yaitu dewa pemburu dalam pantheon Hindu di Tamil (Chola). Penggambaran topi dan anjing pemburu dalam arca batu di Muak memperkuat identifikasi tokoh tersebut (Bakels, 2009: 379). 

Adanya pengaruh Tamil di Kerinci bukan merupakan hal yang aneh, mengingat nama kerinci, yang kemungkinan juga berasal dari kata kurintji, yaitu sejenis bunga yang secara khusus dikenal dalam ikonografi Tamil sebagai simbol area hutan pegunungan dan yang secara langsung dapat merujuk kepada Muruga (Bakels, 2009: 379).

Adanya pengaruh Hindu-Budha di Kerinci, selain tampak pada tinggalan megalit dan arca batu di Muak, juga tampak dari adanya pemujaan kepada para leluhur para penguasa Kerinci yang disebut dengan Batara Guru. Nama ini dapat dihubungkan dengan Dewa Siwa dalam agama Hindu (Bakels,2009: 377).

Selain arca dari pantheon Hindu, di Kerinci juga pernah ditemukan dua arca yang berasal dari agama Budha, yaitu arca Padmapani dan arca Awalokiteswara. Kedua arca tersebut sekarang menjadi koleksi Museum Nasional Jakarta. Dalam buku inventaris Museum Nasional tidak disebutkan lokasi penemuannya, selain hanya informasi bahwa kedua arca tersebut berasal dari Kerinci (Utomo, 2011:84-86).

Indikasi adanya pengaruh budaya Hindu-Budha (Klasik) di Kerinci juga ditandai dengan ditemukannya dua arca yang berlatar belakang agama Budha, yaitu arca Padmapani dan arca Awalokiteswara. Arca Padmapani sudah dalam keadaan tidak utuh, karena bagian kaki kirinya hilang. Arca ini digambarkan dalam posisi berdiri dan memiliki dua tangan. Tangan kanan dalam sikap waramudra dan tangan kiri memegang lotus. Rambut disanggul ke atas membentuk mahkota yang biasa dikenal dengan istilah jatamakuta. Rambut-rambut ikal tampak menjuntai di bagian pundak kanan dan kiri.

 Arca ini digambarkan mengenakan jamang yang tampak di bawah mahkota. Pakaian yang dikenakan berupa kain tipis panjang sampai sebatas mata kaki. Pakaian tersebut menutupi bagian pinggang ke bawah. Sementara itu, bagian atas tubuh dibiarkan terbuka. Sebagai pengikat kain digunakan ikat pinggang berupa untaian manik-manik berhias bunga dan sebuah sampur menjuntai di bagian perut. Tali kasta (upavita) berupa pita dengan ukuran agak lebar. Perhiasan yang dipakai, yaitu kalung dan sepasang gelang lengan berhiasakan bunga. (Utomo, 2011: 84). 

Arca Padmapani dari Kerinci ini sekarang menjadi koleksi Museum Nasional dengan nomor inventaris 6042. Arca ini dibuat dari perunggu dengan ukuran tinggi 16 cm. Menurut Nik Hassan Shuhaimi dilihat dari penggambaran ikat pinggang yang dikenakan arca Padmapani yang ditemukan di Kerinci memperlihatkan adanya kemiripan dengan penggambaran ikat pinggang pada arca-arca yang berasal dari Candi Sari, Yogyakarta (Shuhaimi, 1982: 166-7).

Disebutkan pula bahwa gaya tatanan rambut arca Padmapani dari Kerinci seperti gaya tatanan rambut arca-arca Awalokiteswara yang memakai kulit harimau. Sementara itu, Sulaiman mengatakan bahwa arca Padmapani dari Kerinci tampil dalam gaya seperti arca Padmapani di Thailand (Sulaiman, 1981: 44; Diskul 1972: 12; Diskul, 1980: 1 dan 23). 

Bila diperhatikan pada penggambaran gaya pakaiannya, arca Padmapani dari Kerinci memperlihatkan adanya pengaruh gaya seni Jawa Tengah (gaya Sailendra). Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa arca Padmapani dari Kerinci ini berasal dari abad ke-8-9 Masehi. 

Arca Awalokiteswara dengan nomor inventaris 833 yang menjadi koleksi Museum Nasional Jakarta ini disebutkan berasal dari Kerinci, meskipun tidak diketahui lokasi penemuannya. Arca ini berukuran tinggi 24,5 cm dan dibuat dari perunggu. 

Seperti arca Padmapani, arca Awalokiteswara dari Kerinci ini juga sudah dalam keadaan rusak, terutama kedua bagian tangannya yang patah mulai dari siku hingga ke jari-jari yang hilang. Arca digambarkan dalam posisi berdiri di atas lapik berbentuk padmasana ganda dengan kaki lurus sejajar (samabhayoga). Bagian tubuh terdapat tali kasta (upawita) yang disampirkan dari pundak sebelah kiri ke bagian atas pinggul kanan, dan memakai perhiasan kalung. Pada telinganya tidak mengenakan anting. 

Mahkotanya berupa pilinan rambut (jatamakuta) yang agak tinggi. Di bagian depan mahkota terdapat relung yang berisi gambar tokoh Amitābha. Kain yang dikenakan merupakan kain panjang (dhoti) dari pinggang hingga bagian atas mata kaki. Kain panjang ini diikat dengan tali. Kain ini memiliki wiru di bagian tengah di antara kedua kaki. Gaya kain panjang dengan wiru ini biasa dikenakan pada arca-arca dari Situlpavuva yang berkembang pada sekitar abad ke-7 Masehi (Utomo, 2011: 85-86).

Pengaruh Hindu-Budha di Kerinci dapat diketahui juga dari sumber tertulis dalam bentuk naskah kuno Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah (KUUTT). Naskah ini disimpan di sebuah Rumah Gedang yang merupakan pusaka Leluhur Luhah-kalbu  Tatala (Depati Talam), Desa Tanjung Tanah Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.(Suhardiman,R.2024). 

Teks pada naskah ditulis di atas daluang (Broussonetia papyrifera Vent) dengan menggunakan dua aksara, yaitu aksara Pasca Pallawa (aksara Melayu) dan aksara incung (rencong) (Kozok, 2006). 

Bahasa yang digunakan untuk menulis naskah ini ada dua, yaitu bahasa Sansekerta yang menjadi awal dan akhir naskah. Isi naskah KUUTT berkaitan dengan undang-undang kejahatan dan hukuman denda yang diberlakukan di Kerinci. Dalam naskah ini juga ditekankan akan arti penting peranan para dipati di Kerinci, sehingga ditetapkan bahwa “barang siapa tidak taat pada dipati didenda dua perempat tahil. (Kozok,2006). 

Pemakaian bahasa Sansekerta dan aksara Pasca Palawa menunjukkan adanya pengaruh India dalam naskah yang ditemukan di Desa Tanjung Tanah, Kecamatan Danau Kerinci. Naskah berbahasa Sansekerta terletak di bagian awal dan akhir naskah. Adapun kalimat di awal naskah yaitu:

(2) (Aum) (bé?) (...) swasti seri saka (warsa) tita (...)Masa wésaka (...) Om Jyasta masa titi keresnapaksa

Di wase(b)an peduka seri maharaja karetabesa seri gandawangsa Maredana, maga-(...) karetabesa (...) (.)

Terjemahan:

Om. Pada tahun Saka yang baru lalu, pada bulan Vaisakha. Om. Pada bulan Jyaista, di fase bulan mati Di Waseban paduka Sri Maharaja Yang Menyembuhkan Segala Jenis Racun (?), Yang Lahir Dalam Dinasti Harum, Yang Pertama Antara Para Pegawai Tinggi dan Panglima, Yang Menyembuhkan Segala Jenis Racun (?), yang mulia...

Kalimat berbahasa Sansekerta di bagian akhir yaitu: Pranemya diwang sirsa (a) maléswarang Seloka Dipati Aum Pranemya a serisa diwam, terilukya dipati stutim, nana-seteru  deretang wak(eti) Nitri satria-samuksayam.

Terjemahan:

Sembah dengan (menundukkan) kepala kepada Sang Dewa Suci Seloka Dipati. Om, sembah dengan (menundukkan) kepala kepada Sang Dewa. Pujaan kepada Sang Dipati di tiga buana, (ialah) surga, dunia, dan pretala. Sang pembela (negeri) terhadap aneka musuh, yang berkata tegas. Pemimpin para satriya

Penyebutan kata “Om” dan “Dewa” di bagian akhir naskah berbahasa Sansekerta menunjukkan unsur pemujaan kepada dewa, yang umum digunakan bagi para pemeluk agama Hindu atau Budha. Begitupun dengan “tiga buana” menunjukkan adanya pembagian tiga dunia yang dikenal di dalam agama Hindu dan Budha, yaitu bhurloka yang dapat disamakan dengan pretala; bhwarloka yang identik dengan dunia; dan swarloka yang dapat disamakan dengan surga.Yang menarik dari naskah ini adalah disebutnya nama raja Dharmasraya sebanyak dua kali. 

Kerajaan Dharmasraya dalam sejarah Melayu dikenal dalam prasasti Amoghapasa dari Rambahan, Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Arca yang dikirim oleh Kertanegara dari Singasari dari abad ke-13 ini dipersembahkan pada raja Melayu Sri Mauliwarmadewa, yang beribukota di Dharmasraya. Nama Dharmasraya kembali muncul pada abad ke-14 Masehi saat Adityawarman menjadi raja di Kerajaan Melayu. 

Namun, saat itu pusat pemerintahan sudah berpindah ke daerah Suruaso, di Pagarruyung. Dalam prasasti-prasastinya, Adityawarman menyebut dirinya sebagai “maharajadiraja”. Dalam naskah KUUTT, hanya disebut “raja Dharmasraya” sehingga, saat itu Kerinci ada di bawah kekuasaan raja Dharmasraya, bukan di bawah kekuasaan Kerajaan Melayu yang berpusat di Suruaso. Fakta ini didukung dari hasil pertanggalan radio karbon terhadap sampel daluang naskah yang menghasilkan angka 553 + 40 BP (1397 + 40 tahun) atau 1357-1437 Masehi (Kozok, 2006: 78-81).Selain pengaruh India, tampaknyapada masa klasik di Kerinci juga mendapat pengaruh dari Tamil. Selain arca Muruga, yang telah disebutkan di atas.

 Nama Kerinci dalam naskah KUUTT disebut dengan nama “Kurinci, yaitu nama bunga (strobilanthes) yang hanya ditemukan di pegunungan dan hanya berkembang sekali dalam kurun waktu dua belas tahun. Menurut kosmologi orang Tamil, bumi Tamil dibagi menjadi lima daerah, dan salah satu di antaranya, yaitu daerah pegunungan yang dinamakan Kurinci sesuai dengan nama bunga yang khas di Pegunungan Tamil. (MCKinnon, 1984). 


Bagian teks yang berbahasa Sansekerta tersebut diterjemahkan oleh I Kuntara Wiryamartana dan Thomas Hunter. Setelah kalimat awal dalam naskah berbahasa Sansekerta menyebutkan “anugerah titah Sanghyang Kemitan kepada penguasa di Bumi Kerinci” dengan peringatan agar penduduknya“jangan tidak taat kepada dipatinya masing-masing.” Setelah kalimat berbahasa Sansekerta ini kemudian diikuti dengan kalimat berbahasa Melayu.

Bahasa Sansekerta digunakan kembali di bagian terakhir alinea yang menyebut bahwa undang-undang disusun atas perintah maharaja Dharmasraya dan bahwa “para pembesar bumi Kerinci (...) memberi perhatian sepenuhnya.” Semua yang terjadi pada sidang besar “ditulis dengan lengkap oleh Kuja Ali, Dipati, di balai kerapatan, di Palimbang, dihadapan maharaja Dharmasraya” (Kozok, 2006: 58-59).

Menurut Kozok (2006: XV-XVI) ada lima alasan untuk menyatakan bahwaa KUUTT merupakan naskah Melayu tertua:

1. Di dalam teks naskah tidak terdapat kata serapan dari bahasa Arab.

2. Maharaja Dharmasraya dua kali disebut dalam KUUTT, sementara kerajaan Dharmasraya hanya disebut pada sumber-sumber sejarah dari abad ke-13 dan ke-14.

3. Sebagian besar naskah ditulis dalam bahasa Melayu, namun terdapat juga kata pengantar serta penutup yang berbahasa Sansekerta, yang memuja Maharaja Dharmasraya. Hal itu sangat berbeda dengan konvensi yang biasa terdapat pada teks yang berasal dari zaman Islam. 

4. Pada naskah KUUTT, selain teks beraksara pasca-Palawa, terdapat satu lagi teks yang beraksara incung. Jenis aksara yang digunakan di sini jelas lebih tua daripada semua naskah Kerinci yang selama ini diketahui.

5. Naskah KUUTT tertanggal dengan menggunakan penanggalan tahun Saka, namun tahunnya tidak terbaca. Penggunaan tahun Saka dan bukan tahun Hijrah jelas menunjukkan bahwa KUUTT berasal dari zaman pra-Islam.(adz)

[Editor    :  Suhardiman Rusdi ; Sumber :  Kerinci Pada Masa Klasik ; Retno Purwanti Balai,  Arkeologi Sumatera Selatan]

Persiapan 17 Agustus 2024 Karang Taruna Desa Cupak dan Tanjung Harapan lakukan Musyawarah bersama Peserta KKN UMMUBA

Karang Taruna Desa Cupak dan Tanjung Harapan Bersama KKN UMMUBA

 Merdekapost.com | Kerinci - Menyongsong perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Karang Taruna Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan mengadakan musyawarah bersama dengan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo.

Musyawarah ini berlangsung pada tanggal 30 Juli 2024 di Gedung Tahfidz Desa Cupak dan bertujuan untuk merencanakan dan mematangkan persiapan acara peringatan 17 Agustus 2024.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Desa Cupak, Hasan, SE, Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Harapan, Insa Mahendra, serta Ketua KKN Universitas Muhammadiyah Muaro Bungo, Saudara Refli Surya Utama. Selain itu, musyawarah juga diikuti oleh sejumlah anggota Karang taruna dan Mahasiswa KKN dari Muaro Bungo.

Tujuan musyawarah ini adalah untuk menyusun rangkaian kegiatan yang akan diadakan dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-79.

Ketua KKN, Saudara Refli Surya Utama, senang dapat bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan. Kami berharap persiapan ini dapat membawa dampak positif dan meriah bagi seluruh masyarakat,” ungkap Refli.

Musyawarah yang di pimpin oleh Ketua Karang Taruna Desa Cupak, Hasan, mengapresiasi kerjasama yang terjalin dan menegaskan pentingnya koordinasi dalam suksesnya acara tersebut.

“Musyawarah ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami yakin dengan kerjasama yang solid, perayaan 17 Agustus nanti akan berlangsung dengan meriah dan penuh makna,” katanya.

Dengan rencana yang matang, diharapkan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Desa Cupak dan Desa Tanjung Harapan dapat berlangsung sukses dan menjadi momen yang membanggakan bagi seluruh warga. (rdp)

Pj Bupati Asraf Buka Jambore PKK Kabupaten Kerinci Tahun 2024

Merdekapost.com, Kerinci – TP PKK Kabupaten Kerinci menggelar Jambore Kader PKK dan Puncak Peringatan Hari Kesatuan Penggerak PKK tingkat kabupaten Kerinci tahun 2024, bertempat di halaman kantor bupati kerinci, Bukit tengah Siulak. Selasa (30/07/2024).

Acara yang bertemakan, “Tingkatkan Kapasitas SDM PKK dalam Mewujudkan Keluarga Berkualitas Menuju Kerinci Sejahtera dan Bebas Stunting”dibuka oleh Pj Bupati Kerinci Asraf yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kerinci Ny Nurhayati Asraf dan Turut hadir Sekda Zainal ,sejumlah jajaran Forkopimda, BUMN, BUMD para Kepala OPD, pengurus organisasi Wanita se-Kabupaten Kerinci ,para Camat, Ketua TP PKK Kecamatan, para kepala desa, serta ratusan kader PKK Kabupaten Kerinci.

Pada Kesempatan itu Ketua TP PKK Kabupaten Kerinci, Ny Nurhayati Asraf menjelaskan bahwa kegiatan Jambore PKK, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan bagi seluruh kader PKK yang merupakan ujung tombak pembangunan daerah.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader PKK dalam pemberdayaan masyarakat serta menjadi ajang silaturrahmi antar TP. PKK Kabupaten Kerinci". Ungkap Ny Nurhayati Asraf.

Lebih lanjut ia mengatakan Dalam jambore kader PKK ini, diadakan Sepuluh jenis lomba, yaitu Lomba Cerdas Cermat, Lomba Defile, Lomba Paduan Suara, Lomba Memandikan jenazah, Lomba Produk UP2K, Lomba Masak Pangan lokal,lomba jingle galeri pelangi,lomba merangkai bunga sudut,dan lomba merangkai senam kreasi 6 langkah cuci tangan.

“Melalui kegiatan ini, PKK berupaya melakukan pemberdayaan dalam kesejahteraan keluarga sebagai gerakan nasional dari bawah untuk mewujudkan keluarga yang beriman, berakhlak mulia, dan berbudi luhur.”kata ketua TP PKK Kabupaten Kerinci.(*)

Diduga Bermasalah, Aparat Didesak Cek Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci

Merdekapost.com - Pembangunan Bandara Depati Parbo Kerinci yang tengah berlangsung menjadi sorotan aktivis, warga dan netizen di media sosial. Mereka meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan mengecek proyek senilai Rp 24,3 miliar tersebut. Kritik dan kekhawatiran netizen muncul setelah diketahui adanya dugaan penggunaan material yang tidak sesuai standar.

Temuan di lapangan menunjukkan beberapa material yang digunakan diduga tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Salah satu temuan yang memicu kekhawatiran adalah penggunaan batu gunung yang dinilai kurang tahan lama dibandingkan batu sungai yang lebih keras.

"Kita butuh pengawasan ketat. Bagaimana bisa proyek sebesar ini menggunakan material yang tidak sesuai? Ini akan berdampak buruk pada kualitas bangunan," tulis seorang pengguna media sosial di Facebook.

Baca Juga: Kembali Beroperasi, Pembangunan Bandara Depati Parbo Kerinci Dilanjut, Total Dana 24,3M Dikucurkan

Netizen ramai-ramai menyerukan agar aparat penegak hukum turun tangan. Mereka khawatir kualitas bandara yang sangat diidamkan oleh masyarakat Kerinci tidak sesuai harapan jika masalah ini tidak segera ditangani.

"Sangat disayangkan jika dana besar seperti ini tidak digunakan dengan baik. Aparat harus turun tangan dan mengawasi proyek ini secara langsung," tulis seorang pengguna Tiktok.

Beginilah kondisi proyek pembangunan bandara Depati Parbo Kerinci

Adri, Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, juga turut angkat bicara mengenai polemik ini. Menurutnya, pengawasan dari aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam proyek pembangunan tersebut.

"Kita tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Aparat penegak hukum harus turun tangan dan melakukan pengawasan ketat. Jangan sampai ada oknum yang merugikan negara dan masyarakat," tegas Panglima Adri, begitu ia akrab disapa.

Kementerian Perhubungan RI diminta segera menindaklanjuti laporan ini dan memastikan bahwa proyek Bandara Depati Parbo Kerinci berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Warga juga meminta agar pihak berwenang, termasuk anggota DPRD Kabupaten Kerinci, melakukan inspeksi langsung di lokasi pembangunan.

Detail Proyek

Berdasarkan data dari LPSE Kementerian Perhubungan RI, anggaran untuk kelanjutan pengembangan bandara Depati Parbo pada tahun 2024 sebesar Rp 24,3 miliar. Pekerjaan ini mencakup pembangunan terminal baru seluas 1200 m2 dan akses jalan terminal seluas 6.787 m2 dengan waktu pelaksanaan 240 hari kerja yang dimulai dari Januari 2024. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh PT Putra Rato Mahkota yang beralamat di Jakarta Pusat.

Kualitas material dan pelaksanaan proyek Bandara Depati Parbo Kerinci harus menjadi perhatian serius. Dengan alokasi dana yang cukup besar, masyarakat berharap proyek ini selesai dengan kualitas yang baik dan memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan daerah. Oleh karena itu, pengawasan ketat dan transparansi dalam pelaksanaan proyek sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan yang merugikan.(mka)

Aklamasi, Edy Saputra Terpilih Sebagai Ketua GP Ansor Kota Sungai Penuh

Edy Saputra resmi terpilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sungai Penuh untuk periode 2024-2028. (ist)

SUNGAI PENUH, MERDEKAPOST.COM – Edy Saputra resmi terpilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sungai Penuh untuk periode 2024-2028. Pemilihan ini dilakukan secara aklamasi dalam Konferensi Cabang (Konfercab) ke-II GP Ansor Sungai Penuh yang berlangsung di aula gedung SBSN IAIN Kerinci, Sabtu (20/07).

Acara Konfercab yang berlangsung dengan penuh dinamika ini dihadiri oleh seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor dari wilayah Sungai Penuh. Edy Saputra mendapatkan dukungan penuh dari para peserta Konfercab untuk memimpin GP Ansor Sungai Penuh.

Edy Saputra menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para kader. Ia berjanji akan bekerja keras untuk membawa GP Ansor Sungai Penuh menjadi organisasi yang lebih solid dan berpengaruh dalam pembangunan masyarakat.

BACA JUGA: Terpilih Jadi Ketua GP Ansor Kerinci, Hanil Ajak Kader Capai Cita-Cita Bangsa

“Saya berterima kasih atas amanah yang diberikan ini. Bersama-sama kita akan bekerja keras untuk membangun GP Ansor yang lebih kuat dan berperan aktif dalam memajukan masyarakat Sungai Penuh,” ujar Edy Saputra.

Edy juga menekankan pentingnya kerja sama dan kekompakan di antara para kader untuk mencapai tujuan bersama. Ia mengajak seluruh anggota GP Ansor untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah dan menjadikan organisasi ini sebagai benteng moral di tengah masyarakat.

“Kita perlu kekompakan dan kerja sama yang kuat untuk mencapai tujuan kita. Mari kita jadikan GP Ansor sebagai benteng moral dan penggerak kemajuan di tengah masyarakat,” tambahnya.

Dengan terpilihnya Edy Saputra sebagai Ketua GP Ansor Sungai Penuh, diharapkan organisasi ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan keagamaan di wilayah tersebut. (fad)

Warga dan Mahasiswa Apresiasi Kapolres Kerinci Respon Cepat Periksa Pemalak Truk Penimbun Jalan di Tanco

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Jajaran Polres Kerinci bergerak cepat merespon aksi pemalakan truk yang terjadi malam tadi saat penimbunan jalan di Desa Koto Petai, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci.

Saat ini terduga pelaku telah diperiksa oleh kepolisian.

Kapolres Kerinci AKBP Muhamad Mujib turut membenarkan hal tersebut. “Mereka (oknum ordum_red) lagi diperiksa di ruang Reskrim,”ujarnya kepada media, Jumat (19/07/24) malam.

Hanya saja, Kapolres belum merinci berapa orang yang diperiksa serta apakah ada yang ditetapkan sebagai tersangka terkait insiden tersebut.

Sementara, Anggota Kementrian Hukum dan Advokasi Himpunan Sakti Alam Kerinci (HIMSAK) Zikri Ramadhan menyampaikan apresiasi atas respon cepat kepolisian dalam menangani kasus pemalakan.

Dia menegaskan bahwa pelaku pemalakan harus diberikan efek jera agar praktik semacam ini tidak terulang kembali.

Baca Juga : 

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

Pasca Viral Aksi Warga Tanam Pohon Pisang, PUPR Kerinci Langsung Turunkan Alat Berat Timbun Jalan Rusak

Zikri menyatakan bahwa pemalakan tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghambat proses pembangunan yang sedang berlangsung di Kerinci.

“Pelaku pemalakan harus diberi efek jera. Jangan sampai pembangunan di Kerinci tersendat gara-gara praktik seperti ini,” katanya.

Dirinya juga mendesak Pemkab Kerinci untuk bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah ini. “Karena hal ini menyangkut pembangunan di Kerinci,” bebernya. Zikri menambahkan, bahwa HIMSAK tidak membenarkan aksi pemalakan dalam bentuk apapun dan siap ikut serta mendukung pemberantasan praktik ini di Kerinci.

Selain itu dia menegaskan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pembangunan.

“Kami, mahasiswa, siap untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya pemberantasan praktik pemalakan di Kerinci. Pemalakan tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menghambat kemajuan daerah kita,” tegas mereka.

Baca Juga : 

PUPR Kerinci Timbun Jalan Rusak Tapi Malah Kena Palak, Kapolres; Aksi Premanisme Harus Kita Basmi

Cegah Maraknya Judi Online, Dandim 0417/Kerinci Cek HP Prajurit dan PNS

Sementara itu, salah seorang warga Tanco Bernama M Yasir juga menyatakan hal senada, menurutnya aksi pemalakan oleh oknum ordum tidak bisa ditolerir, sekaligus juga telah memalukan masyarakat sekitar, "masa orang mau bantu kita, perbaiki jalan rusak, yang kita pakai untuk kepentingan Bersama, malah kena palak. tangkap aja lah pak" ujarnya geram.

Respon cepat dari Polres Kerinci, di bawah pimpinan AKBP M. Mujib, SH, SIK, dalam menangani kasus pemalakan ini telah memberikan harapan bagi masyarakat bahwa tindakan premanisme tidak akan dibiarkan begitu saja.

Berita Pilihan Redaksi:

Mantap! PJ Bupati Asraf Sebut Jalan Koto Petai Tahun ini Akan Diaspal

Ini Kata Sahabat SAS, Mahasiswi UIN yang Terjun dari Gedung Bank 9 Jambi: "Tak percaya Dia Bunuh Diri, Dia Ustadzah dan Penghafal Quran"

Kapolres Kerinci telah memerintahkan anggotanya untuk mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan premanisme dan pemalakan ini.

Dengan kerjasama yang baik antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan Kerinci dapat terus berkembang dan maju tanpa terhambat oleh tindakan-tindakan yang merugikan banyak pihak.(adz)

PUPR Kerinci Timbun Jalan Rusak Tapi Malah Kena Palak, Kapolres; Aksi Premanisme Harus Kita Basmi

Alat berat dan truk pengangkut material Dinas PUPR Kerinci yang bekerja menimbun Jalan Rusak di Koto Petai - Tanco, Tapi sayangnya Malah di Palak oleh oknum, Insert: Kwitansi setoran ke bendahara Ordum setempat. (mpc/ist)
Merdekapost.com, Kerinci – Setelah Viral aksi warga yang menanam pohon pisang di tengah jalan rusak di desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, pada Kamis pagi (18/07/2024) kemarin, langsung mendapat respon dari Pemerintah kabupaten Kerinci.

Pemerintah kabupaten Kerinci melalui Dinas PUPR kabupaten Kerinci, langsung turunkan alat berat dan mendatangkan material untuk menimbun jalan yang disebut-sebut sudah rusak bertahun-tahun itu.

Namun, sayangnya Mobil dump truk yang membawa meterial untuk menimbun jalan itu, diduga dipalak oknum Ordum yang meminta sejumlah uang kepada pihak instansi terkait 500 ribu per mobil, alasannya, lokasi pekerjaan penimbunan adalah kawasan ordum setempat.

Dilokasi ada 8 truk bermuatan material untuk penimbunan berhenti membongkar material termasuk melarang alat berat beker.

“Malam tadi ada kendala, truk material dilarang membongkar dan alat PUPR Kerinci juga dilarang bekerja. Sebelum membayar 500 ribu per mobil, akhirnya negosiasi dan kita bantu 250 ribu per mobil dengan jumlah 2 juta,”ungkap sumber.

Menurut sumber, pihak Dinas PUPR tak ingin persoalan tersebut panjang dan pihak sopir-sopir tidak terancam, pihaj Dinas melakukan negosiasi dan membayar 2 juta kepada oknum bendahara ordum melalui transfer. setelah itu truk dipersilakan membongkar material tersebut.

“Pemda sudah mau menimbun jalan, malah diminta uang ke sopir truk. Inikan sudah tidak bagus,” kata salah seorang Dinas PUPR Kerinci.

Berita terkait lainnya:

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

Aksi premanisme dengan melakukan pemalakan terhadap sopir mobil dump truk tersebut sangat disesalkan oleh masyarakat, padahal niat dari Pemerintah ingin memperbaiki jalan tapi di lakukan pemalakan.

"awalnya Kita sudah sangat bersyukur, pihak pemda gerak cepat turun langsung memperbaiki jalan-jalan yang berlobang, namun aksi pemalakan oleh oknum seperti itu sangat merusak nama baik desa kita" ujar Yasir salah seorang warga setempat.   

“Sangat kami sesalkan ada oknum yang meminta uang ke sopir dump truk. Ini sudah aksi pemerasan, kami minta kepada pihak kepolisian untuk menindak lanjuti aksi pemalakan itu,”ucapnya

Sementara itu Kapolres Kerinci, AKBP M. Mujib, saat dikonfirmasi wartawan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap dugaan pemalakan dan pemerasan tersebut.

“Aksi-aksi premanisme seperti ini yang harus kita basmi di Kerinci, apalagi pemerintah sudah mau membangun dan memperbaiki jalan rusak, malah ada yang menghalangi,” kata Kapolres Kerinci AKBP M Mujib SH SIK ketika dihubungi awak media via whatsapp tadi malam.

Kapolres juga memerintahkan kepada anggotanya melakukan penyelidikan terkait dugaan premanisme disertai pemalakan tersebut. 

“Nanti kita kumpulkan bukti-bukti untuk dilakukan penyelidikan,”tegasnya. (mka)

Warga Protes, Jalan Rusak Parah Tapi Tak Dihiraukan Pemerintah, Gelar Aksi Tanam Pohon Pisang

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Warga Desa Koto Petai Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, mengambil inisiatif unik dalam menanggapi kondisi jalan rusak parah yang mengkhawatirkan sudah hampir berlangsung 5 tahun. Mereka memilih untuk menanam pohon pisang di tengah jalan tepatnya ditengah-tenah lobang jalan yang menganga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jalan Desa Koto Petai yang telah lama dikenal sebagai jalan menuju objek wisata di daerah ini telah mengalami kerusakan yang sangat parah. 

Lubang-lubang besar menganga dan permukaan jalan yang sudah tidak rata menjadi keluhan bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar. 

Berita Terkait Lainnya:

Jalan Rusak Parah di Koto Petai, Warga Minta Pj Bupati Segera Turun kelokasi

Warga setempat, merasa prihatin dengan kondisi ini, kemudian mengambil langkah untuk menghijaukan jalan dengan menanam pohon pisang.

Menurut Khaidir, salah seorang warga Kecamatan Tanah Cogok yang menaku setiap hari melintasi jalan tersebut, bahwa warga memilih menanam pohon pisang disini adalah bentuk dari protes warga terhadap pemerintah yang terkesan membiarkan saja jalan Utama Tanah Cogok tersebut rusak parah layaknya kubangan kerbau

"Ini bentuk protes warga, sekaligus sindiran kepada pemerintah yang dianggap slow respon terhadap keluhan warga", 

Selain itu, Juga untuk memperelok dan mempercantik pemandangan jalan yang rusak, dan memberikan manfaat jikalau pohon pisang itu betul-betul bisa tumbuh dan berbuah". Ujarnya seraya berseloroh

Aksi tanam pohon pisang ini mendapatkan dukungan positif dari sebagian besar masyarakat setempat. Mereka berharap dengan aksi dan inisiatif seperti ini dapat mengetuk hati pihak berwenang dalam hal ini Pemkab Kerinci untuk segera melakukan perbaikan jalan ini. 

Meskipun demikian, ada juga yang mengingatkan bahwa perlu koordinasi yang baik antara warga dan pemerintah setempat dalam menanggapi masalah infrastruktur yang mendasar seperti jalan rusak. “Langkah ini bagus sebagai bentuk kepedulian masyarakat, tetapi tetap harus ada penanganan yang komprehensif dari pihak yang berwenang,” ungkap Fahmil salah seorang warga Tanco.

Kondisi jalan di Desa Koto Salak Tanco yang sudah sangat memprihatinkan. tampak salah seorang warga menunjuk kelobang jalan yang mirip kubangan kerbau. (doc/mpc)

Sebagai warga, dirinya juga mengkritik anggota DPRD Kerinci dari Dapil IV yang dinilai tak perduli dengan keluhan warga. Pasalnya, kondisi jalan Koto Petai yang rusak parah ini sudah terjadi selama kepemimpinan Dewan. “Padahal setiap tahun selalu diusulkan, mereka saja hanya mementingkan kepentingan sendiri malah buat jalan menuju tanah mereka,” bebernya.

Selain itu Pjs Kades Koto Petai Irwan dan Camat Tanco juga disorot warga. Karena dinilai tak perduli dengan kerusakan jalan yang sudah bertahun-tahun. 

"Kami minta Pjs Kades Irwan dan Camat Tanco Fauzi diganti saja. karena tak pernah perduli dengan kondisi jalan ini. Keduanya tak pernah mengusulkan ke Pemkab Kerinci agar jalan diperbaiki. Pjs Kades juga jarang ke desa, duduk saja di kantor camat sebagai Sekcam," kata Madi warga Koto Petai lainnya.

Sementara itu dinas PUPR Kerinci sebelumnya sempat mengatakan akan memperbaiki jalan itu. Namun saat ini pihak PUPR mengatakan tidak ada anggaran. 

Yalpani selaku PPK di Dinas PUPR Kerinci, dikonfirmasi media menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 ini, tidak ada anggaran yang tercantum di Dinas PUPR Kerinci untuk perbaikan jalan Desa Koto Petai. 

“Kalau jalan Koto Petai tidak ada masuk dalam DPA kami tahun ini,” pungkasnya singkat.(mka)

Balihonya Dirusak dibeberapa Lokasi Strategis, Monadi: Jangan Terpancing, tetap santun dan Beradab

Aksi Pengrusakan baliho milik Monadi Murasman dibeberapa tempat. (ist)
KERINCI, MERDEKAPOST.COM - Tegang dan semakin memanasnya situasi politik menjelang Pilkada Kabupaten Kerinci 2024 kian terasa dengan adanya aksi pengrusakan baliho milik Monadi Murasman, salah satu Bakal Calon Bupati Kerinci 2024 terkemuka saat ini.

Terjadinya Pengrusakan ini tersebar diberbagai Kecamatan strategis, ini menjadi pertanda bahwa eskalasi kompetisi politik yang semakin memanas di bumi yang berjuluk Sakti Alam Kerinci ini.

Dan anehnya, dibeberapa titik tersebut ada beberapa Bakal calon Bupati yang memasang baliho, akan tetapi terlihat hanya Baliho Cabup Monadi saja yang dirusak. 

Menanggapi hal ini Monadi Murasman, mengakui bahwa banyak timnya yang melaporkan tentang kasus pengrusakan dan pencurian atribut kampanye.

Aksi pengrusakan baliho Monadi. (ist)

Dirinya merasa prihatin dengan kejadian pengrusakan tersebut, namun, Monadi Kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga suasana tetap kondusif dalam perhelatan demokrasi.

Baca Juga: Dukung Antos Jadi Cawako, Program Ibuk-ibuk Keren Pondok Tinggi: Nomor 1 yes, Nomor 2 No!

"Kami menerima kejadian ini dengan lapang dada. Saya mengajak semua pihak untuk tetap menjaga sikap santun dan beradab dalam berpolitik," ucap Monadi mantap.

Lebih lanjut, Monadi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kerinci dan pendukung dari kubu lain untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan selama proses Pilkada 2024.

Ia berharap agar oknum yang melakukan pengrusakan dapat diberi hidayah untuk berpikir lebih baik lagi ke depannya.

"Dalam menghadapi tantangan ini, saya mengajak seluruh tim dan relawan untuk tidak terpancing emosi. Mari kita fokus pada visi membangun Kerinci yang lebih baik," tandas Monadi dengan semangat.

Baca Juga: Alfin Makin Optimis, Dukungan Parpol dan Calon Wakil sudah Siap

Adanya aksi Pengrusakan baliho ini, baginya, menjadi momentum untuk lebih mempererat kerjasama tim dalam upaya meraih kemenangan di Pilkada mendatang. Ini adalah bagian dari perjuangan demokrasi yang harus dijalani dengan sikap positif dan kerja keras.

Dengan demikian, meskipun mengalami tantangan berat seperti ini, Monadi dan timnya tetap optimis dapat menjalani proses Pilkada 2024 dengan penuh keberanian dan integritas.(adz)

Koto Salak Raih Peringkat ke-2 MTQ Kecamatan Tanah Cogok, Ini Pesan Kades untuk Para Kafilah

Kerinci – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-III Tingkat Kecamatan Tanah Cogok Tahun 2024 yang bertempat di Desa Agung Koto Iman berlangsung sukses dan resmi ditutup, Jum’at malam (13/7/2024).

Pelaksanaan MTQ ini, diharapkan bisa menanamkan nilai-nilai Al Qur’an bagi umat Islam, khususnya generasi muda di Kecamatan Tanah Cogok.

Desa Koto Salak, dibawah Pimpinan Kepala Desa Wahidin kali ini berhasil meraih peringkat kedua MTQ tingkat Kecamatan Tanah Cogok ke-3 ini.

“Alhamdulillah, rasa haru dan bangga atas prestasi luar biasa yang diperoleh adik-adik dan anak-anak kami dari Desa Koto Salak, berhasil memperoleh peringkat kedua,” ujar Kades Koto Salak.

Prestasi yang luar biasa ini, lanjut Kades Wahidin, berkat dukungan dan pendampingan dari saudara kami Medi Putra, Soni Andriyan, Ramos Pitriani yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan peserta (kafilah) mulai sejak awal sampai akhir. 

Ucapan terima kasih buat seluruh peserta kafilah, masyarakat, adik-adik mahasiswa KKN yang ikut mendukung dan berpartisipasi, memberi semangat selama pelaksanaan kegiatan MTQ.

“Terima kasih untuk semua yang telah terlibat membantu sehingga membanggakan dan membawa nama baik Desa Koto Salak di MTQ tingkat Kecamatan Tanah Cogok ke-3 ini,” bebernya.

Kades Koto Salah Wahidin foto bersama para Kafilah. (ist)
Kades Koto Salak juga berharap kepada semua kafilah Desa Koto Salak, dengan MTQ kali ini semoga bisa menambah pengalaman bagi para peserta untuk lebih meningkatkan lai hafalan, tilawahnya sekaligus memahami dan mengkaji isi kandungan Al-Qur’an sekaligus mempraktekkannya sebagai pedoman hidup, serta nantinya diharapkan bisa menjadi bagian perwakilan Kabupaten Kerinci untuk MTQ tingkat Provinsi Jambi.

“Semoga tahun berikutnya kita lebih maksimal lagi dalam persiapan, selamat atas bagi semua kafilah yang telah mendapatkan juara dan bagi adik-adikku ataupun kafilah Desa Koto Salak yang belum meraih juara tetap semangat semoga tahun depan kita bisa lebih baik dan maksimal dalam persiapan, teruslah menyiapkan diri melakukan perubahan dan terus latihan,” Pungkas Kades.(*)

(adz/merdekapost.com)

Alhamdulillah 2024, Angka Perceraian di Kerinci dan Sungai Penuh Menurun

Foto: Panitra Muda Pengadilan Agama Sungai Penuh Sanusi Pane (Foto: Istimewa)

KERINCI – Angka perceraian di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh mengalami penurunan pada Tahun 2024. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pengadilan Agama Sungai Penuh Irfan Firdaus melalui Panitera Muda Sanusi Pane.

Dirinya mengatakan, angka perceraian Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menurun dibandingkan 6 bulan terakhir tahun 2023.

“Enam bulan terakhir sebanyak 348 perkara. Hal ini lebih rendah dibandingkan 6 bulan pertama tahun 2023 sebanyak 378 perkara,” ungkap Sanusi.

Untuk diketahui, pada 2023 secara umum, jumlah kasus perceraian di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh mencapai 638 Kasus. Angka ini mengalami penurunan 10 persen dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, open data Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menyebut lebih dari tiga perempat kasus perceraian di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh merupakan cerai gugat, menandakan bahwa lebih banyak perceraian diinisiasi oleh pihak perempuan daripada pihak laki-laki.

“Terbanyak tergugat dari pihak perempuan, dengan alasan faktor ekonomi, selingkuh, judi online dan KDRT,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan pemahaman kepada orang tua lewat peningkatan pemahaman keluarga, Pengadilan Agama juga meningkatkan peran semua anggota dalam keluarga, agar perceraian tidak berdampak kepada anak.(*)

PJ Bupati Asraf Hadiri Rakernas APKASI,Pamer Potensi Daerah Menarik Investor

Merdekapost.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) sekaligus Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2024 digelar bersamaan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta, pada Rabu (10/07/2024).

Kegiatan yang dibuka Presiden RI, Joko Widodo, didampingi Ketua APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

PJ Bupati Kerinci Asraf yang ikut menghadiri langsung Rakernas Apkasi dan Otonomi Expo ini adalah karena kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang digelar Apkasi untuk membahas isu-isu dan rencana strategis dalam pembangunan daerah, khususnya kabupaten.

“Selain itu, Apkasi Otonomi Expo menjadi ajang untuk memamerkan potensi daerah, dengan harapan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.

Baca Juga: PJ Bupati Asraf Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya H A Madjid Mu'az Mantan Bupati Tebo

Acara dibuka secara langsung oleh presiden Republik Jokowi sekaligus peresmian pembukaan rapat kerja nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Tahun 2024. Acara digelar di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC).

“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrahim pada pagi hari ini secara resmi saya buka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Tahun 2024,” kata Jokowi.

“Perlu saya ingatkan beli produk-produk kita sendiri, mengumpulkan anggaran itu agak sulit sekali, jadi gunakan seratus persen untuk pengadaan barang dan jasa produk dalam negeri,”ungkap Presiden RI Jokowi.

Presiden RI Jokowi Didampingi Menteri Dalam Negeri, Ketua Umum Apkasi juga menuju area pameran untuk peninjauan stand.(adv)

Kembali Beroperasi, Pembangunan Bandara Depati Parbo Kerinci Dilanjut, Total Dana 24,3M Dikucurkan

Penerbangan perdana Pesawat susi air dari Jambi sukses sampai di Bandara Depati Parbo Kerinci, Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 9.50 WIB.(ist)

MERDEKAPOST.COM KERINCI - Sempat vakum karena Covid-19, penerbangan Bandara Depati Parbo Kerinci pada awal tahun 2024 lalu kembali beroperasi.

Pesawat Susi Air membuka jadwal penerbangan dua kali dalam sepekan, setiap Senin dan Jumat.

Dimana untuk harga tiket rute Kerinci- Jambi Rp 423 ribu dan Jambi-Kerinci Rp 514 ribu.

Bandar Udara Depati Parbo, adalah bandar udara perintis yang terletak di Desa Hiang, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Bandar udara yang memiliki panjang landas pacu 1.800 m dan lebar 30 m, dengan permukaan aspal ini merupakan bandar udara kelas IV yang dikelola oleh UPT Ditjen Hubud.

"Sejak awal 2024 lalu Bandara Depati Parbo Kerinci telah kembali beroperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, Heri Cipta, Minggu (7/7/2024)

Pada tahun ini juga ada pekerjaan lanjutan pembangunan bandara Depati Parbo.

Baca juga: Hai Travellers! Ini Jadwal Penerbangan dan Harga Tiket Susi Air Kerinci-Jambi

Namun kegiatan ini langsung dari Dirjen Perhubungan Udara, dalam hal ini langsung dibawah pengawasan pihak Bandara Depati Parbo.

"Jadi bukan lagi melalui Dinas Perhubungan, tapi lansung dari Kemenhub," katanya singkat.

Kepala Urusan Tata Usaha Bandara Depati Parbo Kerinci, Untung Sugito dikonfirmasi juga membenarkan pada tahun 2024 ini adanya kegiatan pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci berupa pekerjaan kontruksi pembangunan gedung terminal baru.

Berdasarkan data dari LPSE Kementerian Perhubungan RI, untuk anggaran kelanjutan pengembangan bandara depati Parbo pada tahun 2024 sebesar Rp 24,3 Milliar.

Baca Juga: Gubernur Al Haris Minta Perpanjang Runaway Landasan 2 Bandara Di Provinsi Jambi

Pembangunan bandara depati Parbo ini meliputi pekerjaan terminal baru dengan luas 1200 M2 dan akses jalan terminal 6.787 M2 dengan waktu pelaksanaan 240 hari kerja terhitung dari Januari 2024.

Sedangkan untuk pekerjaan ini dilaksanakan oleh PT Putra Rato Mahkota yang beralamat Jl. Gajah Mada 3-5, Komplek Duta Marlin Blok F. No. 4, Petojo Utara, Gambir Jakarta Pusat - DKI Jakarta. (*) 

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs