Pemkab Kerinci Mulai Tangani Perbaikan Jalan yang Putus di Perbatasan Desa Pancuran Tiga

 

KERINCI – Pemkab Kerinci melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai menangani kerusakan jalan di jalan di perbatasan 4 Desa Tanjung Pauh Hilir tepatnya Desa Serumpun Pauh, Kecamatan Danau Kerinci Barat (DKB) yang sempat terputus akibat longsor. 

Langkah cepat ini dilakukan setelah adanya instruksi langsung dari Bupati Kerinci Monadi dan Wakil Bupati Murison usai melakukan peninjauan ke lokasi kejadian beberapa waktu yang lalu.

Bupati Kerinci Monadi menegaskan bahwa respons cepat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat. 

"Jalan ini adalah urat nadi perekonomian warga. Begitu menerima laporan, kami langsung turun ke lokasi untuk memastikan penanganannya berjalan cepat. Tidak boleh ada keterlambatan dalam menangani infrastruktur yang menyangkut kepentingan masyarakat," ujar Monadi, Kamis (06/03/25).

Baca Juga: Pastikan Bahan Pokok Stabil, Bupati dan Wabup Sidak di Pasar Hiang

Senada dengan itu, Wakil Bupati Kerinci Murison menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur yang telah diperbaiki. "Kami tidak hanya ingin jalan ini sekadar diperbaiki, tetapi juga memastikan perawatan dan pengawasan bersama agar ke depannya tidak mudah rusak lagi. Partisipasi warga dalam menjaga kondisi jalan juga sangat dibutuhkan," tambah Murison ketika mendampingi Monadi.

Terpisah, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Kerinci Maya Nofebvri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan alat berat untuk mempercepat proses perbaikan. "Kami bergerak cepat sesuai arahan Pak Bupati dan Pak Wabup. Setelah peninjauan kemarin, PUPR langsung tancap gas untuk menangani jalan yang terputus ini agar akses warga kembali normal," ujarnya, Kamis (06/03/25).

Maya juga menekankan bahwa perbaikan ini tidak hanya sebatas membuka akses, tetapi juga memperkuat struktur jalan agar lebih tahan terhadap potensi longsor di masa depan. "Kami ingin perbaikan ini benar-benar memberikan solusi jangka panjang. Oleh karena itu, kami juga akan melakukan penguatan pada titik-titik rawan longsor di sekitar jalan ini," tukasnya.(*)

Respon Cepat, Usai Mengikuti Retreat Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Turun Kelokasi Banjir

 

Respon Cepat, Usai Mengikuti Retreat Bupati Kerinci Monadi dan Wakil Bupati Murison Turun Kelokasi Banjir di Kecamatan DKB (Danau Kerinci Barat). (ist)

Kerinci, Merdekapost.com – Usai mengikuti kegiatan retreat di Magelang, Bupati Kerinci, Monadi, dan Wakil Bupati Kerinci, Murison, tak menungggu lama dan langsung bekerja untuk memastikan kondisi infrastruktur di daerahnya. Salah satu aksi cepat yang dilakukan adalah dengan turun langsung melihat kondisi jalan yang putus akibat longsor saat diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Pantauan dilapangan, dimana Kedua Mantan Kadis Pendidikan Kabupaten Kerinci tersebut bersama Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, Camat DKB, Kalak BPBD dan beberapa kepala Desa di kecamatan DKB, meninjau lokasi longsor di Kecamatan Danau Kerinci Barat pada Minggu (02/03/2025).

Saat dilokasi, Bupati dan Wakil Bupati Kerinci kerinci langsung menginstruksikan kepada PUPR untuk langsung melakukan penanganan.

“Insyaallah dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan agar jalan yang amblas (Di Desa Tanjung Pauh Hilir) akibat banjir bandang bisa dilewati,” ujar Monadi.

Bukan hanya di Desa Tanjung Pauh Hilir, Lanjut Bupati Kerinci, Desa Tanjung Pauh Mudik yang selalu menjadi langganan banjir bandang juga akan dilakukan penanganan.

“Desa Tanjung Pauh Mudik lokasi yang menjadi langganan banjir bandang juga sudah diintruksikan ke PUPR untuk segera ditangani,”ungkap Bupati Kerinci Monadi.

Hal tersebut, disambut antusias dan terimakasih dari masyarakat juga pemerintah Desa Tanjung Pauh Mudik.

“Alhamdulillah dan terimakasih atas respon cepat Bupati dan Wakil Bupati Kerinci

yang telah langsung turun ke lapangan dan menginstruksikan perbaikan. Kami berharap upaya ini bisa segera terealisasi agar masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman,” ujar Kepala Desa Punai Merindu Junaidi.

Merespon cepat keluhan warganya oleh Bupati dan Wakil Bupati Kerinci, Lanjut Junaidi, menunjukkan komitmen mereka dalam menangani permasalahan infrastruktur di daerah Kabupaten Kerinci.(Ali)

Lagi, Kerinci dan Sungai Penuh Diterjang Banjir, Viral Mobil Pelat Sumbar Terjebak Longsor

VIRAL - Satu Unit mobil berpelat Sumatera Barat viral di media sosial terjebak longsor akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (10/6) malam. Beberapa desa di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh diterjang banjir.

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Sejumlah desa di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diterjang banjir, Senin (10/6/) malam akibat intensitas hujan yang sangat tinggi.

Meluapnya beberapa sungai akibat hujan deras itu menyebabkan sejumlah rumah warga terendam banjir. Tak hanya itu, ruas jalan penghubung antar desa juga terendam.

Desa yang terdampak itu yakni Desa Koto Lolo, Sungai Liuk kecamatan Pesisir Bukit, dan Koto Baru Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh, serta Desa Semumu Kecamatan Depati VII Kabupaten Kerinci dan Desa Siulak Mukai.

Dandim 0417/Kerinci Letkol Inf Eko Budiarto bersama Danramil dan Babinsa melakukan peninjauan banjir itu. Dia mengatakan banjir itu dikarenakan intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Sehingga meluapnya beberapa Sungai seperti Sungai Pengasah yang melintasi di tengah 4 Desa Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh dan meluapnya Sungai di Desa Semumu Kecamatan Depati VII Kabupaten Kerinci," ungkap Dandim seraya mengaku mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Saat ini pihaknya terus berkoordinasi, terutama kepada staf dan Koramil jajaran untuk terus melaporkan setiap perkembangan.

"Meski kita tahu ini banjir luapan, namun apabila intensitas dan debit air terus meningkat, tentunya akan sangat berdampak bagi aktivitas masyarakat dan ekonomi," tuturnya.

Pantau dilapangan Selasa (11/6), luapan air yang menggenangi rumah telah surut.

“Kita tetap melaksanakan siaga. Kepada warga kita mengimbau untuk selalu waspada, terutama yang di berada di lokasi terdampak,“ pungkas Dandim.

Mobil Tertimbun Longsor

DAMPAK dari hujan deras itu menyebabkan longsor di di ruas jalan nasional, tepatnya di perbatasan Desa Lubuk Nagodang dan Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci.

Akibat longsor itu menyebabkan satu unit mobil tertimbun dan viral di media sosial, Selasa (11/6).

Dari rekaman video yang diunggah pemilik akun Facebook Rambo, terlihat sebuah mobil terjebak di lokasi longsor dan tidak bisa bergerak.

Sejumlah warga terlihat menghampiri mobil itu untuk melakukan pertolongan kepada sopir dan penumpang, agar bisa keluar dari mobil tersebut. Terlihat juga material longsor yang menimbun badan jalan setinggi lutut orang dewasa.

"Ya ada mobil yang terjebak longsor di ruas jalan Lubuk Nagodang menuju Siulak Deras," kata Resi salah seorang warga yang akan melewati jalan Lubuk Nagodang ke Siulak Deras.

Akibat kejadian tersebut, jalan penghubung Kabupaten Kerinci dengan wilayah Sumatera Barat itu tidak bisa dilalui.

Resi mengatakan akibat longsor tersebut membuat arus lalulintas tidak bisa dilewati, dikarenakan material longsor menutupi badan jalan setinggi lutut orang dewasa.

"Bagi yang ingin ke Kayu Aro atau sebaliknya, lebih baik ditunda dulu, karena jalan tidak bisa dilewati," tutupnya.

Viral satu unit mobil terjebak dan tertimbun longsor di salah satu ruas jalan Siulak Kayu Aro tepatnya diperbatasan Lubuk Nagodang dengan Siulak Deras. (ist)  

Turunkan Alat Berat

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci pada Selasa (11/6) mengakibatkan jalan nasional Siulak Kayu Aro tertimbun longsor. Bahkan di perbatasan Lubuk Nagodang dan Siulak Deras itu menimbun satu unit mobil dan membuat arus lalu lintas lumpuh.

Kini longsoran tersebut telah dibersihkan dan jalan sudah bisa dilewati. Satu mobil yang terjebak longsor juga sudah dievakuasi.

Kepala Dinas PUPR Kerinci, Maya Novefri Handayani mengungkapkan, bahwa pihaknya segera mengerahkan satu alat berat untuk mengurai endapan pasir dan lumpur yang menutupi badan jalan.

"Kami juga mendapat bantuan satu alat dari balai," ujar Maya, Senin (11/6).

Maya dan timnya berada di lokasi untuk memastikan langsung progres penguraian dan pembersihan tersebut.

"Kami sekarang di lokasi, selain mengevakuasi mobil yang terjebak, kami juga memastikan proses pembersihan dan penguraian material berjalan dengan baik," tuturnya.

Kata Maya, kondisi jalan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. "Jalan sekarang sudah bisa dilewati dan alat berat masih terus bekerja di lokasi untuk memastikan semua material bersih," jelasnya.

Dia juga menekankan pentingnya respons cepat dalam situasi bencana seperti ini.

"Penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi dampak bencana. Kami akan terus berupaya memastikan jalan-jalan di Kerinci tetap aman dan bisa diakses oleh masyarakat," kata Maya.(adz)

Wagub Sani Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanen

Merdekapost.com - Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Pasca Banjir Januari 2024, bertempat di Hotel Aston, Selasa (07/05/2024). Dalam kesempatan tersebut Wagub Sani meminta agar pertemuan pada FGD ini diharapkan multipihak dapat berdiskusi menemukan solusi permanen penanganan banjir di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Hadir pada kesempatan tersebut Wali Kota Sungai Penuh Ahmadi Zubir, Pj. Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si, serta OPD terkait.

Dalam sambutan dan arahannya Wagub Sani menyatakan bahwa semua pihak harus menyadari bahwa permasalahan banjir ini tidak dapat diselesaikan secara sektoral, tetapi membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi multi sektor. “Saya berharap masukan dari pemerintah daerah dan perangkat daerah terkait, instansi vertikal serta para pakar dapat menghasilkan solusi/alternatif kedepan dalam mengelola ekosistem dan mengurangi dampak bencana diwilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,” kata Wagub Sani.

Wagub Sani juga menyatakan bahwa akan banyak tantangan yang perlu diselesaikan secara bersama baik terkait pengurangan potensi bahaya banjir maupun regulasi terkait penanganan daerah aliran Sungai antar wilayah administrasi yang berbeda. “Besar harapan saya melalui kegiatan ini, kedepan kita dapat menyusun program terintegrasi, baik dari hulu, tengah hingga hilir, menyiapkan solusi dan alternatif untuk memitigasi dan menangani banjir dikawasan rawan bencana dan juga seluruh wilayah Provinsi Jambi,” ujar Wagub Sani.

Menurut Wagub Sani, dalam penanggulangan banjir yang terjadi di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci pada bulan Januari 2024 lalu, baik pada saat banjir maupun pasca banjir, Pemerintah Provinsi Jambi melalui perangkat daerah terkait membantu penanganan, memastikan agar pasokan masakan dan bantuan logistik kepada masyarakat diwilayah tersebut tidak terganggu. 

“Evakuasi warga diminta secepatnya dilakukan untuk daerah yang dinilai rawan bencana. Petugas kesehatan juga diminta siaga disetiap posko pengungsi selama 24 jam dan gratis untuk mengantisipasi adanya pengungsi yang jatuh sakit. Besar harapan kita bersama, agar apa yang telah dilakukan dan sedang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi untuk menangani bencana banjir di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan seluruh wilayah rawan bencana di Provinsi Jambi dapat mengurangi dampak yang dirasakan oleh masyarakat, dan selanjutnya dapat menguatkan komitmen seluruh masyarakat Provinsi Jambi bersama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kolaborasi dan koordinasi melakukan mitigasi terhadap bencana banjir diwilayah Provinsi Jambi,” ucap Wagub Sani. 

Wagub Sani juga menyampaikan bahwa penanganan sedimentasi (pendangkalan) Sungai Batang Merao merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, tetapi Pemerintah Provinsi Jambi berupaya untuk mengusulkan ke Pemerintah Pusat. “Saya berharap semua stakeholder dapat memonitor dan saling berkoordinasi agar upaya- upaya mitigasi banjir dapat dilakukan lebih maksimal, berupaya untuk mengenali risiko banjir, penegakan aturan serta penyadaran masyarakat untuk memitigasi dan mengatasi banjir diwilayah Provinsi Jambi,” pungkas Wagub Sani.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Kerinci Asraf, S.Pt.,M.Si dalam paparannya menyatakan bahwa peristiwa bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kerinci pada tanggal 30 Desember 2023 lalu disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dibeberapa titik lokasi, sehingga memicu meluapnya air Sungai Batang Merao dan beberapa anak Sungai lainnya.

“Berdasarkan perhitungan dari dinas terkait, diperoleh nilai total kerugian akibat rusaknya infrastruktur, rusaknya lahan pertanian dan meningkatnya kerentanan kesehatan masyarakat pada wilayah terdampak bencana alam banjir dan longsor yaitu sebesar Rp. 896.441.382.504 (Delapan ratus Sembilan puluh enam miliar empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus delapan puluh dua ribu lima ratus empat rupiah). Dan untuk itu salah satu upaya penanganan pasca banjir ini pemerintah Kabupaten Kerinci telah membentuk Tim Pengkajian kebutuhan banjir dan longsor Kabupaten Kerinci,” jelas Pj. Bupati.

Pj. Bupati juga memaparkan langkah yang harus dilakukan di Sungai Batang Merao yaitu diantaranya normalisasi  sepanjang Sungai Batang Merao dari Hulu ke Hilir, pembangunan Turap/Talud/Bronjong di Tebing Sungai yang rawan longsor, dan juga melakukan normalisasi Danau Kerinci. (Oga)

Sungai Arai Meluap Banjir Hantam Desa Semumu, BPBD: Drainase Kecil dan Tidak Normal

MERDEKAPOST.COM, KERINCI – Tingginya intensitas hujan yang mengguyur kabupaten Kerinci, Rabu sore (24/4/2024) yang mengakibatkan meluapnya Sungai Arai yang berada di Desa Semumu Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci sekitar pukul 17.30.00 wib sore tadi.

Menanggapi laporan warga Tim Satgas Tanggap Darurat Kerinci langsung turun ke lokasi dan menelusuri penyebab banjir di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kerinci, Dedi Andrizal Hujan deras yang memicu banjir ini diakibatkan oleh saluran drainase sungai yang tidak bisa menampung besarnya debit air yang masuk karena curah hujan tinggi.

“Kami melihat bahwa salah satu penyebab banjir, dimana saluran /bandar yang mengaliri air di wilayah ini kecil bahkan tidak normal, jika normal maka air tidak sampai melimpah kerumah warga, ditambah pula tidak ditutupnya pintu air bandar Kasigi sehingga mengakibatkan meluapnya air ke wilayah Semumu ini,” ujar Dedi.

Saat menyambangi lokasi sumber banjir Kalak BPBD Kerinci yang didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) tanggap darurat Dinas PUPR Kerinci, Safrida ST, Dandramil, Bhabinkamtibmas Polres Kerinci yang langsung mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir.

Untuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pemkab kerinci kedepannya akan memeriksa sumber banjir dan memperbaiki saluran-saluran drainase yang rusak dan tersumbat. “Besok segera kita akan cek dan pastikan kembali penyebab banjir itu apa, selain dari curah hujan yang tinggi. Apakah ada saluran drainase yang patah misalnya atau ada ada penyebab yang lainnya,” terang Kalak BPBD Kerinci.

Namun demikian untuk kondisi saat ini pemerintah melalui satgas tanggap darurat memastikan bahwa kondisi sudah kembali normal, banjir sepintas lalu dan tidak membuat genangan air yang berdampak namun perlu dilakukan pembersihan akibat lumpur.(adz)

Edi Korban Hanyut di Sungai Penetai Akhirnya ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Edi Suparman warga yang hanyut sejak Jum'at (12/01/2024) lalu akhirnya ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada Kamis (18/01/2024). (mpc)

MERDEKAPOST.COM, JAMBI – Memasuki hari ke enam pencarian Edi Suparman Lubis warga yang hanyut  di Sungai Penetai dan dinyatakan hilang sejak Jum'at 12/01/2024 lalu. akhirnya membuahkan hasil. 

Informasi yang diperoleh dari warga Desa Muaro Imat pada hari ini, Kamis, (18/1/ 2024), sekira pukul 19.40 WIB Telah ditemukan korban hanyut atas nama Edi Suparman (35), dalam keadaan Meninggal Dunia.

“laporan dari Sekdes Muara Hemat sudah ditemukan mayatnya namun belum di bawa keluar dari lokasi tempat ditemukan”. Ungkap Sujardi, Camat Batang Merangin

Adapun lokasi korban tesebut ditemukan tidak jauh dari lokasi saat pertama korban hanyut.

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman membenarkanya penemuan Edi Suparman Lubis itu.

“Korban ditemukan oleh masyarakat muara hemat dan keluarga korban di hutan dalam sungai penetai dalam keadaan meningal dunia,” kata Kapolsek.

Dikatakan kapolsek, Untuk melakukan evakuasi jarak tempuh yang di lewati memakan waktu lebih kurang 6 jam perjalanan dengan Medan jalan yang terjal, mendaki dan nurun mengingat saat ini musim hujan sehingga jalan turun dari hutan tersebut licin sehingga memakan waktu lebih lama.

“Saat ini perwakilan dari pihak keluarga dan warga setempat akan berangkat kelokasi penemuan mayat dan akan membawa korban melewati jalur darat. Diperkirakan perjalan menuju lokasi penemuan mayat menempuh perjalanan sekitar 5-6 jam perjalanan,” ujarnya.

Baca Juga : 

Awal Kisah Edi Pendulang Emas Hanyut, Kemudian Agus Tim SAR yang Diturunkan Mencari Edi Ikut Hanyut Terseret Arus

Sedih, Istri Sedang Hamil Tua, Memasuki Hari Ke-3 Agus Anggota Basarnas Kerinci yang Hanyut Belum Ditemukan  

Diperkirakan perjalanan menuju lokasi penemuan korban hanyut menempuh perjalanan sekitar 5 sampai 6 jam. 

Sedangkan perjalanan saat membawa korban keluar melewati jalan hutan membutuhkan perjalanan 10 sampai 12 jam perjalanan dikarenakan kondisi yang terus hujan dan jalan yang licin. 

Diperkirakan korban akan sampai dirumah duka di Desa Serpih (Muaro Imat), sekitar besok siang atau sore hari Jum’at, 19/01/2024.

Sementara itu, menurut Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, untuk korban hanyut dari pihak Basarnas atas nama M Agus sampai saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian.(red)

Sedih, Istri Sedang Hamil Tua, Memasuki Hari Ke-3 Agus Anggota Basarnas Kerinci yang Hanyut Belum Ditemukan


KERINCI JAMBI | MERDEKAPOST.COM - Memasuki hari ke ketiga pencarian anggota Basarnas Kerinci M Agus Farurrazi dan hari ke empat pencarian Edi Suparman warga Pesisir Bukit Kota Sungaipenuh belum membuahkan hasil, Selasa (16/1/2023) dari pukul 09.00 WIB – 17.30 WIB.

Pencarian dilakukan oleh beberapa tim, tim gabungan terdiri dari Kepala Basarnas Jambi, Basarnas Muaro Bungo, Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, Camat, Kanit Binmas, Babinsa, perangkat Desa Muara Emat, Birun serta Masyarakat setempat. 

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman mengatakan, hingga pukul 17.30 WIB pencarian ketiga yang hanyut itu belum ditemukan.

“Pencarian hari ini tim belum menemukan kedua orang yang hanyut di Sungai Penetai Batang Merangin,” kata Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman ketika dikonfirmasi media.

BERITA TERKAIT: Diduga Perahu Bocor, 1 Anggota Tim SAR yang Bertugas Mencari Edi Ikut Hanyut di Sungai Penetai 

Kapolsek Batang Merangin juga memastikan, pencarian masih dilakukan pada esok harinya. 

“Besok pencarian tetap dilakukan oleh Tim Basarnas, anggota Polsek dan dibantu masyarakat, mari kita doakan semoga pencarian korban hanyut ini berhasil,” ucap IPTU Julisman.

Untuk diketahui, Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari keluarga M Agus Farurrazi, Arshaka menyampaikan bahwa M Agus Farurrazi adalah seorang atlet Biliar Kota Sungai Penuh asal Medan, M Agus telah memiliki istri yang kondisi istri saat ini sedang  kondisi hamil tua anak pertama mereka. (HZA)

Viral, Pulau Terapung di Danau Kerinci, Begini Penjelasannya

Tanah lebih kurang seluas 2 hektare hanyut ke tengah Danau Kerinci hingga membentuk sebuah pulau. (doc/istimewa)

KERINCI | MERDEKAPOST.COM - Tanah lebih kurang seluas 2 hektare hanyut ke tengah Danau Kerinci hingga menyerupai sebuah pulau kecil, Sabtu (13/1/2024). 

Fenomena alam tersebut viral di media sosial setelah videonya dibagikan akun Facebook Febry Hairulalif.

Dalam video itu disebutkan bahwa tanah yang hanyut tersebut ukurannya cukup luas. 

Lebih luas dari ukuran lapangan sepak bola. Dan posisinya terletak di tengah danau Kerinci. 

"Pas berada di tengah-tengah danau, antara desa Seleman dan Pulau Tengah," ujar perekam video tersebut. 

Di video tersebut terlihat pohon-pohon besar yang ada di tanah tersebut masih berdiri dengan utuh. 

Tokoh masyarakat Seleman, Bulkia mengatakan, tanah tersebut mengapung, terombang ambing di atas permukaan danau sejak dari kemarin

“Kemaren masyarakat kita sudah meninjau ke sana," sebutnya, Minggu (14/1/2024). 

Diketahui danau Kerinci saat ini memang sedang meluap. Bahkan tingginya debit air danau Kerinci membuat desa-desa yang berada di sekeliling danau kebanjiran. 

Banjir akibat luapan danau Kerinci mengenanggi rumah hingga ukuran pingang orang dewasa. Sehingga danau Kerinci terlihat bertambah luas. 

Kapolsek Danau Kerinci AKP Edi Mardi bersama Camat Danau Kerinci saat mengunjungi lokasi 'Pulau Terapung' di Danau Kerinci yang lagi viral. Selasa, 16|01|2024 (Ist)

Penjelasan Kapolsek Danau Kerinci, Setelah Dirinya Bersama Camat Meninjau 'Pulau Terapung'  itu 

Tanah hanyut mengapung hingga membentuk pulau di Danau Kerinci yang viral ternyata 5 tahun yang lalu juga pernah hanyut.

Tanah seluas 1,5 hektare tersebut awalnya berasal dari wilayah Desa Ujung Pasir, Kecamatan Tanco Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Danau Kerinci, AKP Edi Mardi, Selasa (16/1/2024).

Kapolsek mengatakan, pada Selasa pagi 16/01/2024 dirinya telah ke lokasi ‘pulau baru’ yang ada di Danau Kerinci tersebut dengan menggunakan perahu.

Saat ini tanah hanyut tersebut berada di wilayah desa Koto Tengah Seleman, Kecamatan Danau Kerinci.

“Luasnya sekitar 1,5 hektar tapi bentuknya agak memanjang,” kata Edi Mardi.

Setelah mengelilingi tanah tersebut, kata Edi, dirinya bersama Camat langsung ke atas tanah tersebut.

Di lokasi juga ada warga yang sedang mencari rumput di atas luas yang hanyut itu.

“Rasa bergoyang ketika kita di atasnya,” ujarnya.

Dilanjutkannya, berdasarkan informasi dari masyarakat, tanah tersebut disebut kumpa atau tanah mengapung, awalnya berasal dari wilayah desa Ujung Pasir.

Pada 2018 tanah tersebut hanyut ke Danau Kerinci dari Desa Ujung Pasir hingga sampai ke wilayah Desa Keluru, kecamatan Keliling Danau.

“Banjir kali ini tanah tersebut kembali hanyut ke tengah danau,” jelasnya

(hza | MPC )

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs