Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dok Kemenag |
Merdekapost.com - Acara Jalan sehat digelar dalam memperingati Hari Santri 2023 di Surabaya, Sabtu 21 Oktober 2023. dihadiri puluhan ribu santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Jawa Timur, kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementrian Agama dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Koordinator Nasional Gerbang Amin, Joni Setiawan Relawan Pendukung Muhaimin Iskandar menyayangkan pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas yang menyampaikan pesan-pesan politik kepada para santri di acara tersebut, yang notabenenya kebanyakan masih di bawah umur, selain itu kegiatan tersebut juga dibiayai oleh dana APBN dan APBD, hal tersebut sangat tidak etis sebagai pejabat pemerintah.
Dalam acara tersebut Yaqut juga meminta para santri tidak memilih orang yang cengengesan. “memilih pemimpin itu yang serius, lihat dulu ini pemimpin yang benar-benar serius mana, yang cengengesan ya janganlah masa calon pemimpin cengengesan.” Ujarnya
Baca Juga : Gerbang Amin Sebut Penunjukan Mahfud MD Bukti Kuatnya Pengaruh Gus Muhaimin
Bukan sekali ini saja, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu RI Rahmat Bagja bahkan sempat mengingatkan agar pejabat negara tidak mengeluarkan pernyataan memancing jelang Pemilu 2024. Bagja merespon hal tersebut saat diminta menanggapi pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan tidak akan memilih Amin karena alasan bid'ah di kegiatan Diklat Keagamaan yang merupakan acara resmi Kemenag pada (13/9/2023) di Surabaya, Jawa Timur.
"Janganlah, jangan pancing yang begitu-begitu. Harusnya teman-teman pejabat negara itu harus bisa menahan diri kan," kata Bagja saat itu.
Kornas Gerbang Amin juga mengingatkan “santri itu tahu tempat dan harus tahu apa yang dia sampaikan, dimana, kapan dan kepada siapa, sebagai santri sekaligus pejabat negara, juga harusnya tidak bercanda dan cengegesan di acara resmi, makin lama Yaqut ini makin tidak mencerminkan sikap santri, itu sama saja dia ngomongin diri sendiri.” Kata Awan
Lanjut Awan, “Yaqut juga terindikasi melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu mengatur daftar pejabat negara yang tidak boleh dilibatkan sebagai pelaksana/ tim kampanye pemilu, Yaqut juga telah melanggar aturan yang dibuatnya sendiri SE Menteri Agama No. 9 2023: Penceramah dilarang kampanye politik. Dalam surat nomer 09 tahun 2023 tertanggal 27 September 2023 tentang Pedoman Ceramah Agama yang ditandatangani oleh Yaqut, ya dia sama saja kayak menjilat ludah sendiri.” Ucap Awan
Awan meminta Bawaslu Kota Surabaya, melalui Panwascam Kecamatan Genteng agar pernyataan politik Yaqut dalam acara hari santri yang diselenggarakan Sabtu di Surabaya (21/10/23) untuk ditindak lanjuti sebagai indikasi pelanggaran pemilu.
Awan berharap Yaqut sebaiknya fokus dan memikirkan Kongres Ansor yang tertunda sejak tahun 2020. Tugas utama Yaqut adalah menyiapkan pemimpin Ansor setelahnya dan menjaga marwah Nahdlatul Ulama (NU) dan Ansor ke depan daripada terus ikut-ikutan menjadi kompor politik.
‘’Santri itu kader dan Ansor itu Lembaga kaderisasi di NU, janganlah kaderisasi Ansor dihambat pemimpinnya sendiri yang gak mau lengser, itu kan jelas bukan karakter santri’’ Pungkas Awan. (rdp)
0 Comments:
Posting Komentar