Susilo Bambang Yudhoyono |
JAKARTA | Merdekapost.com - Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menanggapi Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang diadakan di Sibolangit, Sumatera Utara.
Sebagaimana diketahui, KLB Partai Demokrat Sibolangit yang berlangsung Jumat (5/3/2021) memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
Menanggapi KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara itu, SBY mengatakan dirinya berkabung dengan kegiatan tersebut.
Baca Juga:
• Musda PAN Kota Jambi, Rusli Ketua Formatur dan Hasan Mabruri Ketua Harian
• Ini 11 Ketua DPD PAN Kabupaten/Kota Se-Jambi Hasil Musda, Dua Diantaranya Bupati
• Pilkada Kerinci 2023/2024, Sejumlah Tokoh "Tanah Sekudung" Mulai Bergerilya
Dia bahkan menyebut KLB yang dilakukan oleh kelompok yang kontra AHY tersebut tak cuma membuat Partai Demokrat berkabung, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.
"Berkabung karena akal sehat telah mati, sementara keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji," kata SBY saat konferensi pers, Jumat (5/3/2021) malam di Cikeas, Bogor.
Dia melanjutkan KLB yang digelar di Sibolangit itu tidak sah dan juga ilegal.
SBY bahkan menyebut KLB yang menetapkan Moeldoko yang di pemerintahan menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan, sebagai ketua umum abal-abal.
Menurut dia, Moeldoko telah mendongkel dan merebut posisi Ketum Demokrat sah yang diduduki Agus Harimurti Yudhoyono putra sulung SBY.
Padahal, menurut dia, kepemimpinan AHY sudah disahkan satu tahun lalu oleh negara dan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM.
Ia mengatakan kisah AHY mengungkapkan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat sejak awal Februari 2021.
"Kita semua masih ingat ketika Ketum Demokrat AHY, secara resmi mengirimkan surat kepada Yang Mulia Pak Jokowi, tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," tutur SBY.
Setelah itu, terangnya, AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini.
"Banyak tanggapan yang bernada miring," terang dia.
Yudhoyono menyayangkan sikap Moeldoko yang pada justru mengatakan pertemuan dengan sekelompok mantan kader Demokrat cuma sekadar minum kopi.
Padahal, saat itu, SBY mengatakan beberapa pihak meyakini Moeldoko pasti akan mendapatkan sanksi dari atasannya yaitu Presiden Joko Widodo karena gerakan kudeta.
"Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ucap SBY.(adz/detik.com)
0 Comments:
Posting Komentar