Kubu Moeldoko Respons Soal Gatot Nurmantyo Diajak Kudeta AHY

Pendukung KLB Moeldoko minta waktu berkoordinasi terlebih dulu sebelum menjawab pengakuan Gatot Nurmantyo pernah diajak gulingkan AHY. Pendukung KLB Moeldoko akan berkoordinasi terlebih dulu sebelum menjawab pengakuan Gatot Nurmantyo pernah diajak gulingkan AHY. (ANTARA)
 
Jakarta | Merdekapost.com - Pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Muhammad Darmizal, mengaku tidak mengenal mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo.

Pernyataan itu disampaikan Darmizal merespons pernyataan Gatot yang mengaku pernah didatangi pihak yang mendorong pelaksanaan KLB Partai Demokrat.

Ia pun mengaku tidak pernah bertemu dengan Gatot hampir 60 tahun.

"[Saya] tidak kenal dengan Bapak Gatot Nurmantyo. Rasanya hampir 60 tahun enggak ketemu beliau," kata Darmizal kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/3).

Baca juga: 

Pendukung penyelenggaraan KLB lainnya, Yus Sudarso, mengaku belum bisa memberikan respons atas pernyataan Gatot tersebut.

Yus mengaku harus berkoordinasi dengan rekan-rekannya terlebih dahulu.

"Nanti saya koordinasi dengan teman-teman lainnya ya," katanya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan seusai melakukan pertemuan dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Komplek Parlemen Senayan. Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi pihak yang mengajaknya terlibat menggulingkan AHY dari Demokrat. Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Sebelumnya, Gatot mengaku pernah didatangi pihak yang mendorong pelaksanaan KLB Partai Demokrat.

Sejumlah orang yang tak disebutkan namanya itu menjelaskan kepada Gatot akan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat terlebih dulu.

"Yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Setelah AHY turun baru pemilihan, bapak pasti akan begini, begini," kata Gatot menirukan orang tersebut dikutip dari video di Instagram TV akun pribadinya @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3).

Lihat juga: 

Gatot tidak mau terlibat dalam gerakan tersebut lantaran merasa pernah dibesarkan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gatot diketahui diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2014 oleh SBY. Ia kemudian diangkat menjadi Panglima TNI pada masa pemerintahan Joko Widodo.

"Saya dibesarkan oleh dua presiden, satu oleh Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu oleh Pak Jokowi," kata Gatot.

KLB Demokrat di Deli Serdang pekan lalu berujung polemik. Demokrat kini terbelah antara kepemimpinan AHY dan kubu KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umumnya.

(adz|CNN)

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs