Ilustrasi WhatsApp. Foto: Reuters |
Merdekapost.com | WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pengirim pesan populer di dunia. Tercatat, pada Februari 2020 lalu jumlah penggunanya mencapai dua miliar orang. Dengan prestasi tersebut, sangat wajar jika dimanfaatkan stalker untuk menguntit dan memata-matai seseorang.
Software engineer bernama Robert Heaton mengatakan bahwa WhatsApp bisa menjadi alat yang cukup canggih untuk menguntit seseorang. Melalui aplikasi WhatsApp, penguntit bisa melacak pola tidur, pola komunikasi, serta mengetahui siapa saja orang yang paling dekat dengan mereka.
Stalker dapat dengan mudah mengetahui pola tidur seseorang hanya dengan mengamati melalui fitur Last Seen. Jika khawatir profil kamu menjadi target penguntit, kamu bisa menonaktifkan fitur Last Seen dan Read Receipts pada pengaturan Privacy, agar penguntit tidak bisa melihat kapan terakhir kali kamu membuka aplikasi WhatsApp.
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Nugroho Sejati/kumparan |
Untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penguntit, berikut adalah tanda-tanda akun WhatsApp sedang dimata-matai.
- Akun WhatsApp penguntit tersangka selalu online.
- Ketika kamu membuka WhatsApp, kamu akan langsung menerima pesan dari penguntit.
- Penguntit secara konsisten memperhatikan profil dan selalu berkomentar saat kamu mengunggah Status.
- Kalau kamu mengganti foto profil, penguntit selalu mengomentari.
- Tanda centang segera berubah menjadi biru kapan pun kamu mengirim pesan pada orang itu.
Untuk menghindari penguntit, kamu bisa menghapus kontak penguntit tersebut dari daftar kontak di handphone. Kemudian ubah pengaturan Privacy pada semua fitur menjadi My Contacts.
Dengan begitu, penguntit tidak bisa melihat seluruh aktivitasmu di aplikasi WhatsApp tanpa harus mengorbankan teman yang lain dan kenyamanan saat menggunakan WhatsApp.
Dilansir Free Press Journal, berikut tiga cara yang juga bisa kamu lakukan untuk menghindari kejahatan siber di WhatsApp:
Hindari panggilan dan pesan dari kontak yang tidak dikenal, terutama jika diberikan tautan atau link yang mencurigakan.
Selalu periksa kode negara saat menerima panggilan. Kemungkinan penguntit mengubah kode nomor handphone agar identitasnya tidak diketahui.
Hindari membagikan status dengan semua orang. Hal tersebut memungkinkan penguntit untuk mengetahui wajah dan kegiatan sehari-hari pengguna.(adz|Merdekapost.com)
0 Comments:
Posting Komentar