MERDEKAPOST.COM – Gerakan Moral Berani Keluar dari Zona Nyaman (BKDZN) menggelar zoom meeting yang luar biasa.
Ungkapan tersebut tentu tak berlebihan, karena zoom meeting refleksi akhir tahun BKDZN digelar dalam waktu yang tidak sebentar, lebih dari 6 jam mulai dari jam pukul 19.30 WIB 31 Desember 2020 berakhir 01.45 dini hari 01 Januari setelah pergantian tahun baru 2021. Selain itu zoom meeting BKDZN juga kedatangan tamu istimewa yaitu Yang Mulia Hakim Agung Mahkamah Agung RI, Drs. H. Busra, S.H., M.H, Sekretaris Mahkamah Agung RI, Dr. H. Hasbi Hasan, M.H, Tokoh Inspiratif, Drs. Muhammad Yamin, MH, dan tentu dipandu host kawakan Founder BKDZN, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M.
Pada zoom meeting yang diikuti puluhan anggota BKDZN tersebut giliran pertama menyampaikan materi adalah Yang Mulia Hakim Agung Drs. H. Busra, S.H., M.H.
Mantan Ketua PTA Kupang ini menyampaikan banyak hal untuk dipedomani dan menjadi spirit pada tahun 2021 mendatang dan refleksi akhir tahun 2020 ini.
Pria kelahiran Padang 24 Juni 1956 ini mengawali dengan mengutip ungkapan Yudhi Latif di Media Indonesia 31 Desember 2020, yang menyebutkan bahwa krisis itu adalah titik balik, mengeluarkan yang buruk ke masa lalu dan memasukkan yang baik ke masa depan.
Oleh karena itu kata H. Busra ada 2 model karakter manusia yang harus kita pahami. Yang pertama adalah extrim kanan yaitu yang berfikir positif, pembelajar, optimistis, kreatif, konstruktif, bersahabat dengan kebaikan, berorientasi ke masa depan yang lebih baik, peningkatan kualitas tidak sekedar kuantitas.
Kemudian yang kedua adalah extrim kiri yaitu yang berfikir negatif, suka dan selalu mengeluh, pesimistis, pemalas, penuh curiga, membanggakan masa lalu, serba salah. jangankan kualitas, capaian kuantitas pun tidak jelas.
“Nah jadi hidup adalah pilihan. Yg mana yang akan kita pilih,” tegas Hakim Agung yang memulai karirnya di PA Padang Sidempuan itu.
Ia menambahkan, karakter ekstrim kanan lah yang harus dipupuk, ditumbuh suburkan, dikembangkan oleh insan BKDZN agar dapat memberikan manfaat bagi Mahkamah Agung RI dan lingkungan sekitar.
“Tahun 2020 membentangkan data yg telah kita lakukan. Banyak hal positif yang kita hasilkan, penyelesaian perkara, penataan infra struktur, peningkatan kualitas SDM, peningkatan performance, Zona integritas, WBK, WBBM, Reformasi Birokrasi,” paparnya.
Di penghujung tahun kata H. Busra, semua data keberhasilan dan sangat boleh jadi sebelum berhasilan diraih, harus dimuhasabahkan, introspeksi.
“Perlu kita introspeksi, guna menata langkah ke depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Mantan Wakil Ketua PTA Pekanbaru ini menilai insan Insan BKDZN adalah insan yg cerdas dan smart membaca yang tersurat dan tersirat dari tulisan, buku-buku, internet, dan alam sekitar. Lalu mengambil sikap berorientasi optimis ke masa depan.
Ia juga memandang tahun 2021 sebagai ruang atau kesempatan berbuat lebih baik, lebih berkualitas.
Sementara itu, Sekretaris Mahkamah Agung RI, Dr. H. Hasbi Hasan, M.H menyampaikan bahwa selaku aparatur Mahkamah Agung RI kita harus bekerja dengan hati dan bekerja sepenuh hati.
Menjadi pemimpin kata mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan Badan Litbang Diklat Kumdil MA RI ini, harus sudah lepas dari segala urusan dan masalah yang bersifat pribadi.
“Pemimpin saat ini harus berpikir untuk orang banyak, umat, orang-orang yang bekerja di satuan kerjanya,” tegasnya.
Selain itu pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Administrasi Badan Peradilan Agama MA-RI mengatakan pemimpin yang baik juga harus mampu melahirkan pemimpin pemimpin baru.
“Pemimpin itu tentu harus bisa melahirkan pemimpin-pemimpin baru lagi untuk masa yang akan datang, pemimpin besar itu mengetahui jati dirinya, mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya,” imbuhnya.
Dr. H. Hasbi Hasan, M.H juga mengajak anggota BKDZN untuk tidak hanya berbicara tentang inovasi, mengakomodir pembaruan-pembaruan yang dilakukan orang lain, tapi juga berbicara tentang invention, melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain yang nanti akan diadopsi oleh orang banyak.
Alumni Ponpes Darussalam Gontor ini juga memberikan support kepada Hakim dan Aparatur Peradilan yang tergabung dalam BKDZN ini untuk terus berkarya. Dengan gaya khasnya, Sekma menyapa sejumlah anggota BKDZN sembari memberikan dukungan penuh agar anggota BKDZN bisa terus berbuat untuk memajukan Mahkamah Agung RI.
Nara sumber lainnya adalah Drs. H.Muhammad Yamin, M.H, Panitera PTA Jakarta, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa mimpinya dari beberapa tahun yang lalu mulai terwujud saat ini. Perubahan gaya majamen saat ini sebut pria yang akrab disapa Abah Yamin, adalah untuk menjawab tantangan zaman.
Namun harus disadari katanya, hal tersebut harus dibarengi dengan perubahan mind set, culture set.
“Mohon maaf, mental birokrat antara lain ABS, bicara dengan asumsi pimpinan pasti benar dan lain-lain mesti ditanggalkan alias ditinggalkan, mulai lah bicara dengan fakta dan data. Kita harus bekerja dengan peka dilandasi pemikiran apa yang bisa saya berikan untuk lembaga ini dengan penuh integritas dan kreatifitas, semoga Allah meneguhkan hati kita,” sebut Abah Yamin.
*Arief Hidayat, Nara Sumber dan Host*
Sekretaris Dirjen Badilag MA RI, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M, selaku founder Gerakan Moral BKDZN memang telah dikenal sebagai host dari beberapa kali zoom meeting yang digelar BKDZN belakangan ini.
Dengan gaya khasnya santai tapi serius, Kanda Arief, begitu sapaan akrabnya, membuat peserta mampu bertahan mengikuti zoom meeting lebih dari 6 jam.
Satu persatu anggota BKDZN disapa untuk menyampaikan gagasan untuk diadopsi oleh anggota yang lainnya.
“Tidak terpikirkan diberikan kesempatan berbicara, dalam pikiran saya hanya mendengarkan menyimak dan belajar, ternyata diberikan kesempatan berbicara di depan orang-orang hebat, ini memang luar biasa,” ujar salah satu anggota BKDZN.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada nara sumber–nara sumber yang sangat kompeten pada bincang santai refleksi akhir tahun BKDZN.
Pasca Zoom meeting bincang santai Refleksi akhir tahun BKDZN, menurut mantan Sekretaris PTA Jakarta ini selaku aparatur peradilan kita harus berjuang untuk menjadikan hidup lebih berkualitas.
Pria yang aktif di media sosial ini juga menegaskan bahwa orientasi bergabung di BKDZN ini adalah untuk menuju perubahan yang lebih baik dengan mengusung Nilai Dasar Perjuangan (NDP) BKDZN, selalu memberi, menerima, mengingatkan dan menguatkan.
“Orientasi BKDZN jelas, kalau ada yang orientasi lain seperti bargaining position, itu akan saya keluarkan dari gerakan moral ini, kalau ada yang karirnya bagus, bukan karena dekat sama pak Sekma, bukan karena dekat sama saya, tapi itu karena kinerjanya bagus. Orientasi kita adalah perubahan ke arah yang lebih baik dan bermanfaat bagi semesta,” pungkasnya.
Tidak hanya itu saja, disampaikan Arief Hidayat, pejuang BKDZN agar mempertajam skill, knowledge, attitude dan networking. Tentu kata Arief, selalu menjadikan hambatan sebagai peluang untuk keberhasilan.
Karena durasi bincang santai sangat lama, Dr. Mahmud Riyanto, M.H.I yang akrab disapa Cak Mahar juga turut serta menjadi host mendampingi Founder BKDZN.
Untuk mendapatkan berkah dari acara ini, ditutup dengan doa dan zikir majelis yang diimami oleh salah satu pejuang BKDZN, April Yadi, Wakil Ketua PA Tanggamus. *(Noprizal/Yosrinaldo Syarief/BKDZN)*
0 Comments:
Posting Komentar