Babak Paling Seru Debat Antar Cawako, Fikar: Kita Tutup RKE Sehari Setelah Dilantik, Ahmadi: Itu terlalu Muluk-muluk

Babak paling seru yaitu Calon Walikota 01 vs Calon Walikota 02, Ahmadi Zubir saling bedah visi misi lebih tajam dan mengena dengan kandidat Cawako Fikar Azami. (adz)

SUNGAI PENUH, MERDEKAPOST.COM - Debat kandidat Paslon Cawako dan Cawawako Sungai Penuh yang digelar oleh KPU Kota Sungai Penuh bertempat di Ballroom Swiss Bell di Jambi berlangsung malam seru  ini.

Pada sesi pertama terlihat persoalan banjir dan parkir masih menjadi topik permasalahan ditambah lagi dengan persoalan UMKM. AZAS menjawab semua pertanyaan terkait masalah ini dengan baik, Ahmadi-Antos terlihat santai dan enjoy saja menjawab.

Paslon Ahmadi Zubir - Alvia Santoni (AZAS) lebih menguasai. Sejumlah pertanyaan yang dibacakan oleh moderator yang juga presenter kawakan Tysa Novenny, mampu dijawab dengan konkrit oleh paslon nomor urut 1 Ahmadi Zubir -Alvia Santoni.

Kemudian masuk pada sesi berikutnya, Masing-masing kandidat Calon Walikota bertanya kepada Paslon lainnya, pada sesi ini terlihat Ahmadi Zubir menanyakan tentang pengelolaan sampah dikota sungai penuh kepada Calon Walikota Fikar Azami. 

Ahmadi bertanya, "pak Fikar pernah menjadi Ketua DPRD, terkait masalah penanganan sampah dan menjadi isu yang sangat krusial adalah masalah sampah, hasil pantauan kami di RKE, kondisi TPA tersebut betul-betul sudah tidak sehat dan menimbulkan bau yang menyengat begitu juga dengan kondisi sampah di pasar Tanjung Bajure, pak Fikar Azami pernah menjadi anggota DPR dan ketua DPR mungkin beliau yang melegalkan mengenai TPA di RKE itu, bagaimana strategi saudara dalam hal penataan masalah sampah yang sudah sangat meresahkan kota sungai penuh?". tanya Ahmadi.

Pertanyaan tersebut dijawab Fikar, "jadi memang masalah sampah itu memang cukup mengganggu di kota sungai penuh, kami sudah punya strategi dan cara untuk menangani ini, sampah Kota Sungai Penuh perhari mencapai 57 ton,  dan itu perlu tempat penampungan yang cukup besar juga, jikalau perlu tempat penampungan terpadu, kami pernah sewaktu menjadi DPR dulu mengadakan tanah untuk TPST di km 14, kita sudah membeli dan pemerintah juga sudah mengeksekusi lahan disana, namun timbul kendala-kendala diluar kebijakan pemerintah, karena tanah yang sudah dibeli itu di klaim sebagai tanah adat oleh salah satu desa di Kabupaten". jawabnya.

Dilanjutkannya, "kedepan sesuai dengan perintah kementerian kehutanan saat itu, kita sudah mendapatkan izin dari seluruh Amdal izin sudah kita dapatkan dan kementerian LHK bahwa tempat pembuangan sampah di km.14 itu bisa digunakan secara regional dengan Kabupaten Kerinci, dan kedepan tentu komunikasi kami dengan Kabupaten Kerinci supaya tempat pembuangan akhir itu bisa menjadi TPA bersama, dan sudah komitmen kami bahwa TPA RKE akan kami tutup setelah sehari kami dilantik jadi Walikota Sungai Penuh". Kata Fikar.

Baca Juga: Debat Kandidat Pilwako, AZAS Lebih Menguasai Persoalan

Jawaban dari Cawako nomor urut 2 Ini tanggapi serius oleh Cawako Ahmadi, "Saya kira ini terlalu muluk-muluk, satu hari setelah dilantik langsung ditutup TPA RKE, nanti sampahnya mau dikemanakan, jadi, kita perlu program-program yang tepat bagaimana kita bisa mengurangi pembuangan sampah ke TPA, inilah yang kami kehendaki. sebab, untuk mengakomodir jumlah sampah yang 57 ton sampah setiap harinya pemerintah akan sangat terkendala sekali dalam hal kemampuan pemerintah untuk mengakomodir sampah yang sebanyak itu setiap harinya, jadi perlu ada program yang tepat agar problem sampah bisa diselesaikan dalam waktu yang tidak begitu lama, bukan dengan menutup langsung TPA nya lalu dikemanakan sampah-sampah tersebut". Kata Ahmadi. 

Dijawab Fikar lagi, "Saya berbicara didepan publik ini tentu sesuai dengan data dan fakta, bahwa saat ini berdasarkan data kita sudah mendapatkan izin untuk menggunakan TPST di km 14 itu secara regional dengan kabupaten kerinci, keputusan untuk menutup RKE itu juga sudah diputuskan oleh dpr bersama pemerintah kota saat ini. data itu langsung kami dapat makanya kami langsung menyampaikan". Kata Fikar Azami.

"sampah sampah dikota sungai penuh itu kita juga punya program-program bank sampah kita juga akan mengadakan satu motor satu desa dan setiap kelurahan untuk mempermudah pengangkutan sampah dari rumah-rumah didesa-desa itu menuju tempat pembuangan akhir". Pungkas Fikar menjawab pertanyaan Ahmadi Zubir terkait masalah pengelolaan sampah. (adz)

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs