MERDEKAPOST.COM, Jakarta - Kabar gembira, pemerintah melanjutkan program perlindungan sosial kepada masyarakat, seperti bantuan sosial dan Kartu Prakerja pada 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dilanjutkannya program tersebut dalam rangka mendukung pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
"Pemerintah pada 2021 akan melanjutkan pelaksanaan program perlindungan sosial melalui PKH, Kartu Sembako, dan melanjutkan pemberian bansos tunai,serta melanjutkan pelaksanaan program Kartu Prakerja," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Di samping itu, kata Sri Mulyani, berkaca pada penanganan pandemi Covid-19, pemerintah akan melakukan penguatan pelaksanaan program perlindungan sosial.
Hal ini guna mempercepat penurunan kemiskinan akibat pandemi Covid-19, dengan melaksanakan reformasi sistem perlindungan sosial.
"Reformasi sistem perlindungan sosial dilakukan melalui perbaikan data masyarakat miskin dan rentan, integrasi dan digitalisasi penyaluran bantuan sosial, pengembangan sistem perlindungan sosial yang adaptif, serta penyempurnaan mekanisme pendanaan perlindungan sosial," katanya.
Sri Mulyani, memperkirakan kondisi perekonomian dan inflasi ke ke depan akan berangsur membaik, di mana tingkat kemiskinan akan berada di kisaran 9,2 persen sampai 9,7 persen.
"Perbaikan kondisi makro juga memberikan dampak yang luas sehingga lapangan kerja bagi masyarakat miskin dan rentan dapat kembali tercipta, iklim investasi terjaga, dan infrastruktur terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dapat dikembangkan," ujarnya.
Jadwal Kartu Prakerja Gelombang 7
Manajemen Pelaksana Program (Project Management Office/PMO) Kartu Prakerja telah menutup pendaftaran untuk gelombang 6 pada hari ini, Senin (31/8/2020).
Namun, untuk pendaftar yang ternyata belum mendaftar atau tidak lolos dalam proses pendaftaran gelombang 6 bisa mencoba peruntungan di gelombang berikutnya, yakni gelombang 7.
Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, pendaftaran gelombang 7 akan dibuka pada pekan ini.
"Pengumuman pendaftaran gelombang 7 akan segera kami umumkan dalam pekan ini," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com.
Namun demikian, pihaknya tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai waktu dan hari dari pembukaan pendaftaran gelombang 7 program Kartu Prakerja.
Louisa pun berharap, bila PMO bisa konsisten membuka pendaftaran dengan kuota 800.000 orang pada setiap gelombang, maka target 5,6 juta peserta program Kartu Prakerja akan tercapai dengan empat gelombang pendaftaran lagi.
Pasalnya, dengan memasukkan 800.000 peserta pada gelombang 6, hingga saat ini sudah ada 3,08 juta orang yang lolos sebagai peserta program Kartu Prakerja.
Rinciannya meliputi 168.111 peserta gelombang 1, 288.154 peserta gelombang 2, 224.615 peserta gelombang 3, 800.000 gelombang 4, dan 800.000 gelombang 5.
"Kalau kami bisa konsisten dengan 800.000 per gelombang, maka betul dalam 4 gelombang lagi kuota 5,6 juta peserta akan terpenuhi," kata Loisa.
Untuk diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta.
Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.
Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp20 triliun untuk program tersebut.
Dana itu digunakan untuk biaya pelatihan sebesar Rp 5,6 triliun, insentif sebesar Rp 13,45 triliun, dana survei Rp 840 miliar, PMO Rp 100 juta. Sumber : Tribunnews.com. (rdp).
0 Comments:
Posting Komentar