Kenapa Jumlah Positif Corona di Jakarta Tinggi? Ini Penjelasan Gubernur Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat di kawasan Bundaran H, Jakarta Pusat, Minggu (26/7).
Jakarta, Merdekapost.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penyebab tingginya jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) di Jakarta. Menurut Anies, hari ini ada penambahan sebanyak 584 kasus positif Corona.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan juga apa yang kita kerjakan di Jakarta. Setiap hari, kita mendengar kasus baru di Jakarta, hari ini angkanya agak besar di atas 400, diumumkan sore ini jumlahnya persisnya kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies, dalam webinar bertajuk 'Salat Idul Adha dan Kurban di Masa Pandemi', Rabu (29/7/2020).

Jumlah penambahan kasus positif Corona di Jakarta yang disampaikan Anies berbeda dengan data di situs covid19.go.id. Data yang diinformasikan di situs tersebut merupakan data yang diambil sampai dengan pukul 12.00 WIB tadi.

Anies menyebut tingginya jumlah kasus positif Corona di Jakarta dikarenakan Pemprov DKI mencari warga-warga yang terpapar. Mantan Mendikbud itu menjelaskan bahwa Pemprov DKI melakukan pengetesan Corona sebanyak mungkin.

"Kenapa di Jakarta jumlahnya tinggi? Saya ingin menyampaikan, karena Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar, lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya. Kalau Jakarta hanya ingin angkanya kecil, maka, pemprov tidak perlu melakukan testing. Dijamin angka COVID langsung turun," ujarnya.

"Tetapi, masalah wabahnya tidak turun, wabahnya masih jalan terus. Tapi, kita akan dapat pesan yang salah, di luar sana masih ada wabah. Tapi, kita nggak aktif mencari. Yang dikerjakan pemprov adalah mengetes sebanyak mungkin, mencari yang positif," lanjut Anies.

Anies mengungkapkan, sepekan terakhir DKI sudah melakukan testing sebanyak 43 ribu dengan kasus positif sekitar 6,3 persen dari jumlah yang di-testing. Untuk itu, dia meminta agar banyaknya kasus positif di DKI disyukuri.

"Kami di Jakarta dalam satu pekan terakhir ini saja sudah 43 ribu per minggu, dan yang ditemukan positif ada 6,3 persen. Inilah yang kalau tidak ketahuan, mereka akan menularkan lebih banyak lagi. Kami berharap semuanya bantu ikut menjelaskan bahwa angka positif yang ditemukan di Jakarta harus disyukuri, kalau mereka nggak ketemu, maka mereka menularkan," paparnya.

(ald/detik.com)

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs