Ramuan daun sungkai |
Al Haris mengaku bahwa ramuan Sungkai itu sudah biasa dikonsumsi warga Merangin sebagai obat tradisional penyakit malaria dan demam. Makanya, tidak aneh lagi kalau ramuan Sungkai bisa dijadikan penangkal penyakit semacam itu.
Baca Juga : Dinkes Lamban, Jubir Covid-19 Kota Sungai Penuh Malah Sebut Tak Dapat Data 5 Pasien Positif Corona
Menurut Al Haris, ia telah mencoba ramuan Sungkai kepada pasien yang hasil uji rapid test Covid-19 positif.
“Hasilnya, setelah meminum ramuan Sungkai secara rutin, pasien yang rapid testnya positif, hasil uji swabnya jadi negatif Covid 19. Alhamdulillah,” kata Al Haris.
Daun Sungkai |
Malah, setiap hari ia meminta tim khusus menyiapkan ramuan Sungkai, madu dan habbatussauda untuk diberikan secara cuma-cuma ke para pasien Covid-19 di RSD Kol. Abundjani.
“Kalau yang positif uji swab-nya, kita belum tahu seperti apa hasilnya. Tapi yang rapid test positif, hasilnya memang terlihat. Setelah diuji swab, pasien yang merupakan warga kita bisa pulang dengan sehat,” beber anak Emak dari Desa Sekancing, Merangin, ini.
Meski begitu, Al Haris berharap ramuan Sungkai ini bisa segera diuji laboratorium-kan, supaya tahu secara pasti manfaatnya apakah bisa dijadikan vaksin Covid-19.
“Kalau ternyata teruji, itu berarti Merangin, Kabupaten di Indonesia, bisa menyumbang manfaat besar bagi kesehatan seluruh dunia melawan covid-19 ini. Semoga pihak terkait bisa secepatnya menguji ramuan Sungkai ini,” harap Bupati Merangi dua periode ini.
Baca Juga : Ini Penjelasan Resmi Walikota Sungai Penuh AJB Terkait 5 orang warganya Positif Covid-19
Ia juga berharap lembaga kesehatan dunia, seperti WHO, secepat mungkin menemukan vaksin Covid-19 demi kehidupan seluruh bangsa. Semakin lama pandemic ini berlangsung, semakin banyak korban yang berjatuhan baik di sisi kesehatan maupun di sisi ekonomi.
“Kalau vaksin lama ditemukan, wai, mati banyak kito…” tutup Haris.)*
Penulis: Oga | Editor: HZA | Merdekapost.com
0 Comments:
Posting Komentar