Kerinci Akan Jadi Pilot Project New Normal, Dewan PKB Minta Pemerintah Serius Perhatikan Pondok Pesantren

Fraksi PKB DPRD Kerinci dan aksi peduli PKB Kerinci terhadap warga terdampak Corona di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dengan membagikan sembako dan APD untuk Puskesmas. (hza/pkbkerinci)
KERINCI, Merdekapost.com - Rencana pemerintah memberlakukan `The New Normal` ditengah belum tuntasnya penyebaran Covid-19 mendapat perhatian serius oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kerinci. Disamping mendukung penuh kebijakan ini, FPKB meminta Bupati juga memberikan perhatian khusus pada sektor-sektor informal. Salah satunya untuk pesantren serta para pengasuh dan staf pengajarnya.

"Mohon pesantren juga diberikan perhatian khusus. Karena ada santri dan pengasuh yang pasti akan mulai beraktivitas kembali dengan adanya kebijakan ini,apalagi Kerinci merupakan salah satu daerah dari 124 daerah yang diajukan menjadi pilot project new normal dari pusat" kata Sekretaris FPKB DPRD Kerinci Mensediar Rusli, Kamis, 28 Mei 2020.

Selama ini, terangnya, pesantren sering tidak masuk dalam skema pembuatan kebijakan di pemerintah daerah. Hal itu karena keberadaan pesantren yang berada dibawah naungan kementerian agama (kemenag).

"Meski dibawah naungan kemenag, kami kira pemda juga harus memberikan perhatian khusus. Karena sekarang kondisi pesantren sudah berbeda. Tidak hanya pendidikan keagamaan saja," tuturnya.

Menurutnya, Ponpes mempunyai andil yang luar biasa tidak hanya untuk pencetak kader bangsa yang cerdas. Lebih-lebih bagi pembentukan karakter anak muda. Selain itu, Ponpes juga merupakan embrio munculnya lembaga pendidikan.

“Oleh karenanya wajib hukumnya pemerintah memberikan intervensi yang cukup memadai bagi tumbuh kembangnya pesantren, apalagi sudah ada UU Ponpes, sehingga tidak ada alasan lagi pemerintah untuk menafikan ponpes,” tegas Sekretaris DPW PKB Kerinci ini.

Baca Juga: Sampaikan Amanah Gus Ami, DPC PKB Kerinci Distribusikan Sembako

Senada, Anggota FPKB, lainnya Sofwan menambahkan, Pihaknya ingin memastikan agar tidak ada lagi klaster baru pandemi covid 19 di Ponpes dalam memasuki kondisi new normal. Untuk itu,  ada beberapa hal yang diusulkan untuk diintervensi pemerintah daerah melalui kebijakan disertai penganggarannya. Antara lain fasilitas Rapid Test, PCR test secara massal untuk para kyai, ustadz dan santri sebagai penanda dimulainya belajar di ponpes"

Kemudian, lanjut Sofwan,  "pemenuhan kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren untuk santri yang kembali minimal 14 hari (sesuai dengan masa isolasi mandiri) dengan pola bantuan jaring pengaman sosial, penyediaan sarana prasarana belajar yang memenuhi standar new normal".

PKB Peduli Covid-19 : Bagikan bantuan sembako untuk warga Kerinci terdampak Covid-19 yang merupakan amanah dari Gus AMI (Cak Imin) Ketua DPP PKB. (hza)
"Perlu dipastikan juga tersedianya pusat kesehatan ponpes berikut tenaga dan alat medis. Seperti wastafel portable, penyemprotan disinfektan, masker, hand sanitizer serta sarana MCK yang memenuhi standart protokol kesehatan covid 19," ucapnya.

Dia menambahkan, "Mohon ini bisa masuk dalam redesain dan refocusing anggaran 2020 dan 2021. Karena dengan adanya kebijakan New Normal pasti akan ada aktivitas kembali di pesantren dengan skema yang masih dalam kajian," tandas anggota Dewan PKB termuda ini. (hza)

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs