Pemerintah Respons Keluhan Masyarakat Soal Pelatihan Prakerja

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) merespons keluhan masyarakat terkait pelatihan yang disediakan oleh lembaga pelatihan. (ANTARA).
Jakarta, Merdekapost.com - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) menjawab keluhan masyarakat terkait pelatihan yang disediakan oleh platform pelatihan online. Sebagian masyarakat menilai pelatihan yang disediakan oleh platform pelatihan online serupa dengan pelatihan melalui Youtube maupun pelatihan online yang bisa didapat secara gratis.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky menjelaskan meskipun ada pelatihan serupa yang ditawarkan, namun pelatihan di program kartu prakerja telah memiliki standar.

"Kalau ada pelatihan serupa meski tidak mungkin sama karena pelatihan-pelatihan itu ada standar-nya, ada silabus, tenaga pengajar, dan sertifikat, jadi tidak sekadar menonton seperti di Youtube sebagaimana yang dibilang," ujarnya melalui video conference, Kamis (23/4).

Oleh sebab itu, ia mempersilakan masyarakat memilih jenis pelatihan sesuai dengan kebutuhannya. Dalam kartu prakerja, ia mengklaim pemerintah telah menyediakan pelatihan beragam mulai dari pelatihan ringan hingga tingkat lanjut (advance).

"Karena pilihan ada di masyarakat dan masyarakat sendiri yang akan menimbang dan menggunakan kebijakan itu. Tugas pemerintah adalah menyediakan pilihan sebesar-besarnya," imbuhnya.

Selain itu, pemilihan program pelatihan menganut selera pasar. Itu berarti, jika program dari sebuah lembaga pelatihan tidak dipilih oleh peserta, maka mereka gagal menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan peserta atau harga pelatihan yang tidak sesuai. Di samping itu, ia menyatakan PMO akan mengevaluasi pemberian program tersebut secara berkala.

"Jadi kami tidak mendikte apa yang harus dilakukan lembaga pelatihan," ujarnya.

Senada, Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Bidang Perekonomian Yulius menyatakan pemilihan lembaga telah melalui proses seleksi dari mitra platform.

"Yang kami lihat adalah manfaatnya, jadi itu sudah di-screening oleh lembaga dan platform," ujarnya.

Untuk diketahui, setiap peserta mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.

Peserta yang lolos gelombang I akan mendapatkan transfer dana sebesar Rp3,55 juta mulai hari ini, Rabu (22/4). Namun, dana awal yang bisa dipakai hanya Rp1 juta. (*)

Sumber: CNNIndonesia | Editor: HZA | Merdekapost.com

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs