Ini Kasus Dugaan Korupsi yang Jerat PM Najib Razak

Ini Kasus Dugaan Korupsi yang Jerat PM Najib Razak
Para demonstran Malaysia tidur di jalanan pada Sabtu (29/8) malam 

KUALA LUMPUR -- Pada Sabtu (29/8) lalu, puluhan ribu warga Malaysia melakukan aksi unjuk rasa di jalanan Kuala Lumpur, Malaysia. Seperti dikutip BBC, para pengunjukrasa menuntut Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak untuk mundur.

Hal ini setelah Najib diduga korupsi dengan adanya dana dari sumber tak jelas ke rekening Najib sebesar 700 juta dolar AS dalam hasil pemeriksaan terhadap lembaga dana investaso dana negara 1Malaysia Develompent Berhad (1MDB).

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad pun ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut dan bahkan terus meneriakkan kepada para demonstran untuk terus melanjutkan aksinya. Mahathir juga menyuarakan agar Najib mundur dari jabatannya.

Para demonstran berkurang jumlahnya hingga sore hari. Namun sebagian besar demonstran memilih untuk tidur di jalanan untuk melanjutkan aksi massa pada Ahad (30/8) ini. Aksi massa ini akan terus berlanjut hingga malan nanti.

Lalu apa itu 1MDB yang menjerat nama Najib tersebut?
1. Lembaga investasi dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) adalah kebijakan di bawah PM Najib pada 2009 untuk mengubah Malaysia menjadi negara dengan pendapatan negara yang tinggi.
2. Kritikan datang dari kebijakan tersebut karena dana yang harus dikeluarkan lebih banyak untuk investasi dan menghabiskan jutaan dolar AS untuk biaya ke bank investasi, Goldman Sachs.
3. Hal ini mulai menarik perhatian pada akhir 2014 lalu saat mulai pembayaran kepada kreditur menghilang. Kemudian muncul isu bahwa dana itu terperosok dalam utang sebesar 11 miliar dolar AS.
4. PM Najib dituding telah mengambil 700 juta dolar AS dari dana tersebut. Ia telah membantahnya.
5. Komisi Anti Korupsi Malaysia mengatakan telah memverifikasi bahwa uang itu merupakan sumbangan dari donor asing yang tidak disebutkan namanya.)**


--Republika.com--

Related Postss

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs