Pemain Timnas Qatar: Almoez Ali dan Hasan Khalid Al Haydos. Foto: REUTERS/File |
Kabar tak sedap datang dari Piala Dunia 2022. Tuan rumah, Qatar, diduga telah melakukan suap kepada Ekuador untuk laga pembuka di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11).
Rumor tersebut beredar luas di media sosial. Adalah Amjad Taha, penulis dan pakar politik, sosok yang pertama kali menyebarluaskan dugaan tersebut.
Melalui media sosial pribadinya, Taha mengatakan Qatar memberikan uang senilai USD 7,4 juta (setara Rp 115 miliar) kepada delapan pemain Ekuador.
Stadion Al Bayt. Foto: GIUSEPPE CACACE / AFP |
Adapun suap tersebut untuk mengatur hasil akhir laga. Ekuador diminta untuk mengalah dari Qatar dengan gol yang terjadi pada babak kedua.
"Qatar menyuap delapan pemain Ekuador USD 7,4 juta [Rp 115 miliar] untuk kalah di laga pembuka [skor 1-0, gol di babak 2]," tulis pernyataan Taha di Twitter, Kamis (17/11) lalu.
"Lima orang dalam Qatar dan Ekuador membenarkan hal ini. Kami harap itu salah. Kami berharap membagikan ini bisa mengubah hasil pertandingan. Dunia harus menentang korupsi di tubuh FIFA," tambahnya.
Pemain Timnas Ekuador di Qatar jelang Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS |
Qatar dan Ekuador berada di Grup A bersama Senegal dan Belanda. Tuan rumah saat ini berada di peringkat ke-50 dunia, namun tak jadi favorit untuk lolos ke babak berikutnya.
Felix Sanchez selaku pelatih Qatar menyangkal rumor tersebut. Menurutnya, itu hanya kabar burung belaka yang ingin memecah konsentrasi para pemainnya.
“Ada banyak informasi yang salah,” kata Sanchez ketika ditanya tentang hal itu, dikutip dari Fox Sport.
“Internet adalah alat yang hebat, tetapi juga sangat berbahaya. Tidak ada yang akan dapat menggoyahkan kami dengan pernyataan-pernyataan ini. Kami tidak terpengaruh sama sekali.
“Kami fokus untuk membawa pertandingan penting ini dan tidak akan mempertimbangkan hal lain,” pungkasnya.)***
Sumber: kumparan.com
0 Comments:
Posting Komentar